BAB 34

1.3K 144 54
                                    

"Kok kita ke sini Dit?" Tanya Dina bingung.

"Nanti juga lo tau!" Ucap Dito santai.

Setelah dari cafe di daerah Malioboro tadi, Dito meminta Dina untuk masuk ke dalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya dan berhenti di depan kampus STIE YKPN.

Setelah mengutak-atik ponselnya, Dito mengajak Dina ke warung di seberang kampus.

"Kita nunggu di warung itu aja deh! Gue laper, tadi belum sempet makan!" Ucap Dito lalu menyuruh Dina turun dari mobilnya.

"Maaf ya Dit! Gara-gara aku, kamu jadi nggak sempet makan." Ucap Dina merasa bersalah.

"Santai aja! Lo cukup bayar dengan cerita ke gue semuanya!" Ucap Dito.

Dina menunduk lalu mengangguk.

Kira-kira sudah setengah jam mereka menunggu di warung tersebut. Dan Dina masih belum tau mengapa Dito membawanya kesana.

Tiba-tiba, seorang wanita memanggilnya dari belakang.

"Dina!"

Merasa tidak asing dengan suara wanita itu, Dina pun menoleh.

"Bunga?" Ucapnya begitu melihat Bunga.

Dina langsung berdiri dan memeluk Bunga sambil menangis. Bunga pun membalas pelukan Dina.

"Aku seneng banget ketemu kamu disini Nga! Aku kangen banget sama kamu!" Ucap Dina sambil terisak.

"Gue juga seneng banget waktu Dito ngasih tau gue kalo elo ada disini."
"Udah dong, jangan nangis lagi!" Ucap Bunga lalu mengusap-usap punggung Dina agar membuatnya tenang.

"Udahan yuk, lanjut ke apart gue aja!" Ajak Dito kemudian.

-----

Kini mereka sudah berada di ruang tamu apartemen Dito. Dina duduk bersebelahan dengan Bunga di sofa panjang sedangkan Dito duduk di sofa single disebelah kiri Dina.

Gedung apartemen Dito sebenarnya masih satu tempat dengan apartemen Gavin. Hanya saja mereka berada di lantai yang berbeda. Unit Gavin berada 2 lantai diatas unit Dito.

"Jadi kalian beneran udah jadian?" Tanya Dina masih tidak percaya.
"Wah! Hebat banget kamu Dit, bisa nahlukin hati bajanya Bunga." Ucap Dina kemudian.

"Apaan sih elo Din!" Ucap Bunga malu.
"Kita jadian setelah lulus SMA. Bentar lagi kita 1 tahun."

"Aku ikut seneng buat kalian." Ucap Dina lalu memeluk bahu Bunga.

"Sekarang giliran elo yang cerita ke kita!" Ucap Dito.

Raut wajah Dina langsung berubah. Lalu sebelum mulai bercerita, Dina menghirup nafasnya dalam-dalam untuk mempersiapkan hatinya. Setelah merasa tenang, barulah Dina menceritakan semuanya kepada Dito dan Bunga.

"Ya ampun Din. Gue nggak ngira selama ini lo ngejalanin kehidupan seperti itu." Ucap Bunga setelah mendengar semua cerita dari Dina.

"Gue bisa ngerti sih alasan lo pergi 2 tahun yang lalu. Tapi sorry, gue tetep nggak bisa membenarkan perbuatan lo dulu waktu ninggalin Gavin tanpa pamit!" Ucap Dito.

Dina menganguk menyetujui ucapan Dito.
"Aku emang salah Dit. Tapi menyesal pun udah nggak ada gunanya sekarang." Ucap Dina lalu menghela nafas.

"Tenang aja Din! Gue bakalan bantuin lo ngejelasin ini semua ke Gavin." Ucap Dito kemudian.

"J..jangan Dit!" Larang Dina.

"Kenapa?" Tanya Bunga.

Dina menunduk karena tidak bisa membendung air matanya.
"Gavin udah sama Sienna sekarang. Aku nggak mau jadi perusak hubungan orang. Sienna cewek baik, aku ngak mau nyakitin dia. Dari awal aku yang salah. Jadi, biar aku aja yang sakit."

Be Mine (TAMAT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum