BAB 44

2K 142 18
                                    

Gavin memutuskan mengajak Dina ke cafe di dekat kampusnya karena jam kuliah Dimas belum berakhir.

Tapi sebelumnya, Gavin mengantar Dina pulang ke kost-annya terlebih dulu untuk berganti pakaian dan untuk mengambil tasnya yang Dina tinggalkan semalam di Club malam, yang Dina yakin ada pada Bunga.

"Gavin, pas tadi aku ganti baju, Bunga bilang apa?" Tanya Dina karena tadi pas Dina ganti baju, Gavin menunggu di depan kamar Dina dan saat itu pas banget Bunga keluar dari kamarnya untuk berangkat kuliah.

"Enggak, dia nggak bilang apa-apa, cuma titip tas kamu aja." Jawab Gavin.

"Oh, oke!" Ucap Dina lega.

"Kenapa emangnya?" Tanya Gavin.

"Umm... enggak!" Jawab Dina.

"Lo malu karena semalem nggak pulang? Lo takut Bunga mikir macem-macem tentang elo?" Tanya Gavin tepat.

"Hah? Umm..." Ucap Dina lalu mengangguk.

"Bunga juga sering kok nginep di apart Dito." Ucap Gavin.

Dina teringat isi chat.-nya dengan Bunga kemarin lalu tersenyum, kemudian Dina mengangguk.
"Iya aku tau kok!" Jawab Dina.

Gavin melihat jam pada layar ponselnya.
"Yuk!" Ajaknya kemudian.

"Kuliahnya udah selesai?" Tanya Dina.

"Bentar lagi." Jawab Gavin.

Jantung Dina tiba-tiba berdegup kencang. Sebenarnya Dina ikut Gavin karena Dina takut dengan apa yang akan Gavin lakukan pada Dimas nanti. Bukan karena khawatir pada Dimas, tapi lebih tepatnya Dina khawatir kalau-kalau Gavin akan kebablasan saat menghajar Dimas dan akan mengakibatkan Gavin harus berurusan dengan polisi.

"Ya udah yuk!" Jawab Dina.

Setelah itu Gavin dan Dina pergi ke kampus UGM.

"Vin! Din!" Teriak Dito saat melihat Gavin dan Dina keluar dari dalam mobil.

"Hai Dit!" Ucap Dina.

"Mana tu curut?" Tanya Gavin.

"Ada di taman." Jawab Dito.

Gavin menatap Dina, lalu menggandeng tangannya dan membawanya kearah taman untuk menghampiri Dimas.

-----

Dimas tersenyum sinis saat melihat Dito datang bersama Gavin dan Dina yang menghampirinya dengan bergandengan tangan.

Kejadian itu juga membuat Sienna, Mega dan Setya terkejut.

"Jadi semalam lo nginep di apartnya Gavin?" Ucap Dimas pada Dina dengan tersenyum miring.

Dina tidak menjawab tetapi menatap Dimas dengan tatapan marah.

"Gimana ya reaksi nyokap lo kalo tau anaknya nggak seperti yang dia kira selama ini?" Ucap Dimas kemudian.

Dina menunduk setelah mendengar ucapan Dimas. Bukan karena merasa bersalah, bukan karena malu. Tetapi Dina sedih karena Dina tidak ingin teman-teman Gavin menganggapnya wanita murahan yang bisa dengan gampangnya tidur dengan sembarang cowok mengingat ucapan Dimas tentang dirinya sebelumnya.

"Nggak usah banyak bacot!" Ucap Gavin lalu melepas genggaman tangannya pada tangan Dina kemudian berjalan cepat ke arah Dimas dan langsung memukul wajah Dimas dengan kencang.
"Bugh!" Dimas sampai jatuh tersungkur karenanya.

Kejadian tiba-tiba itu membuat Sienna, Mega dan Setya terkejut. Lalu mereka langsung memisahkan Gavin dan Dimas sebelum Dimas sempat membalas pukulan Gavin.

Be Mine (TAMAT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz