Bab 9 : Janji suci

37.4K 3.2K 307
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Budayakan vote sebelum membaca, perbanyak komentar untuk mengapresiasi penulis ❤

*Happy reading*

***


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا

إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

***

"Maa Syaa Allah ... putri siapa ini cantiknya kebangetan." 

Suara lembut beserta takjub itu menelusup indera pendengaran seorang wanita yang duduk di depan kaca rias. Manik coklat, bulu mata lentik, hidung mungil nan mancung, itu menyempurnakan balutan make up di wajahnya. Dirinya sudah seperti seorang putri kerajaan dengan gaun mewahnya, beserta mahkota yang semakin mempercantik jilbab pengantinnya. 

Dia adalah Kayla Nisrina Humaira. 

Seorang wanita yang sebentar lagi akan menyempurnakan separuh agamanya, seorang wanita yang sebentar lagi sudah menjadi milik orang lain. 

Faizah mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan, pemandangan yang begitu indah dan jelas memikat hati siapapun. Dari dekorasi bunga mawar di pintu kamar, ranjang dengan sprei berwarna gold senada dengan karpet di bawah, beberapa hiasan pula yang semakin mempercantik ruangan. Kamar pengantin itu sudah begitu sempurna. 

Wanita pengantin itu menoleh kearah ibunya yang berjalan mendekat, "Ummi, Kayla dari tadi gemetaran terus."

Faizah membelai kepala putrinya dengan sebuah senyuman, "Wajar, sayang. Semua orang yang akan melaksanakan ijab kabul pasti gugup. Kalahkan rasa gugup itu dengan bismillah, ya?"

"Cantik banget adiknya akuuu!" Mereka berdua dikejutkan dengan teriakan heboh Amanda yang berjalan bersama suaminya. 

"Ciee bocilnya aku udah mau jadi istri orang," goda Rafa menjahili adiknya itu. 

Kayla langsung mengerucutkan bibir semakin gugup, dimana Faizah memberikan lirikan sembari gelengan kepala bermaksud agar putranya itu tidak membuat adiknya ketakutan. 

Namun hal yang dilakukan Rafa setelahnya membuat ketiga orang itu bergeming. Rafa menurunkan tubuhnya, menekuk lututnya di hadapan sang adik. 

Ia membelai penuh sayang kepala adiknya, "Sebentar lagi tanggung jawabku beralih pada suamimu. Tanggung jawab menafkahi lahir dan batin, tanggung jawab menjaga dan melindungimu, tanggung jawab mencintaimu sampai akhir hayat." 

Mata mereka menyerobok dengan tatapan sendu, "Tapi tugas seorang kakak kepada adiknya tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun. Aku tetap abangmu, kamu tetap adikku. Mencintai, menyayangi, menjaga dan melindungimu tetap tugasku sampai akhir hayat. Bocil manja yang sering bandel ini akan tetap jadi kesayangan abang selamanya."

Mutiara Dalam CangkangWhere stories live. Discover now