Bab 8 : Rahasia illahi

30.2K 3K 282
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Budayakan vote sebelum membaca, perbanyak komentar untuk mengapresiasi penulis 🥰

*Happy reading*

***


Jodoh adalah rahasia illahi yang tersimpan rapat di Lauhul Mahfudz. Se-berapapun menghindar ia akan tetap datang, se-berusaha tuk berlari ia akan tetap mengejar, se-kuat tuk membenci ia akan tetap kembali dengan membawa cinta. Serahkanlah lewat doa maka Allah akan memberikan sebuah jawaban.

***

Mata panda menghiasi wajahku, pergerakan tanganku tiada henti tertempel di mulut karena sedari tadi aku menguap karena mengantuk. Semalaman aku tidak bisa tidur, memikirkan perkataan serius Pak Amir tentang khitbahannya padaku. Perasaanku campur aduk tak karuan, terkejut, tidak percaya bahkan rasanya masih mustahil. Sampai di hari yang Fithri ini aku seperti tidak merasakannya akibat kejadian tadi malam yang masih seperti mimpi.

Bahkan sampai sekarang, deguban jantungku masih tersisa jika membayangkan suasana hatiku kemarin. Kedatangannya yang seperti teka-teki itu telah memberikan jawaban bahwa alasannya adalah ada pada diriku. Sungguh aku masih tidak percaya. Hingga aku langsung memutuskan kemarin, aku memintanya untuk memberikan waktu. 

Orang pertama kali yang tahu tentang Pak Amir mengkhitbahku adalah Zahra dan Anisa, mereka kegirangan sambil loncat-loncat mendukung setengah mati agar aku menerima lamarannya. Bahkan Om Hilman tiada henti memberikan semangat, berkali-kali menceritakan karakter Pak Amir karena berharap penuh bahwa aku menerimanya.

Semuanya mendukungku untuk hal ini tetapi sekali lagi biarlah Allah yang mengaturnya.

Rasanya sampai sekarang aku masih tidak percaya, aku masih mengira itu hanyalah sebuah lelucon atau mungkin saja prank. Sumpah, hatiku benar-benar bingung dan tak karuan. Seorang CEO terkenal bernama Amir Malik Elfathan dengan tiba-tiba saja melamarku? Seorang pria kaya dengan kedudukan tinggi itu begitu tulusnya memberikan cincin kepada Kayla Nisrina Humaira si perempuan biasa yang rasanya seperti mustahil bisa bersanding dengannya.

Oh Allah ... Kenapa aku merasa tidak pantas jika menikah dengannya?

Mendengar perihal ini, Ummi seketika menelponku. Menanyakan tentang pria yang telah mengkhitbahku, aku menceritakan semuanya. Lalu apa yang dijawab oleh Ummi? Kata Ummi 'jodoh, maut dan rezeki itu adalah takdir yang tidak akan pernah bisa diubah, ketetapan Allah yang tidak akan pernah lenyap ataupun tergantikan. Jika kita selalu percaya pada Allah maka Allah akan memberikan jalan takdir yang terbaik.'

Tak terasa sudah seminggu aku tidak memberikan jawaban pada Pak Amir. Dan hari ini adalah hari yang menjadi keputusanku, antara menerima atau menolak. Apapun yang terjadi semoga menjadi kebaikan bersama, menjadi yang terbaik untuk kami berdua kedepannya.

Bismillahirrohmanirrohim ... aku menerimanya. Menerimanya menjadi sosok suami yang akan menyempurnakan agamaku.

***

Tok! tok! tok!

Aku yang sedang berguling-guling tidak jelas di atas ranjang seketika bangkit sebab mendengar suara ketukan pintu. Setelah beranjak dari tempat tidur, langkahku terayun menuju pintu dan membukanya, ternyata orang itu adalah Om Hilman, "Kenapa Om?"

Mutiara Dalam CangkangHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin