(18) Selalu Menjadi Penyelamat

5.1K 261 7
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

Sudah terhitung dua hari mereka mengadakan kegiatan perkemahan. Kini mereka sudah kembali sekolah seperti biasa.

Saat ini Zahra dkk sedang makan di kantin yang pastinya bersama Alfin dkk. Di sela sela makannya, ponsel Zahra berbunyi yang menandakan ada notifikasi masuk.

Ting!

+6289836XXXXXX
Gue tunggu lo di gudang
sekolah bitch!

Lo siapa?!


Itu gak penting! Mending lo
Sekarang buruan kesini kalo
Lo emang bukan pengecut!


Zahra menggeram kesal. Siapa orang yang telah mengirimi pesan itu dan dari mana orang itu bisa tahu nomor Zahra?

Alfin dapat melihat perubahan raut wajah Zahra yang sedang menahan amarah. Sepertinya ada yang sedang di sembunyikan Zahra.

Lalu Zahra pamit kepada teman temannya dengan beralasan ingin pergi ke toilet.

"Hmm gue ke toliet dulu yah," bohong Zahra.

"Mau gue temenin?" tanya Ica.

"Eh gak usah, gue cuma sebentar kok," tolak Zahra.

"Ya udah ya gue ke toilet dulu." lalu Zahra bangkit dari kursinya lalu pergi menemui orang yang mengirimnya pesan misterius itu.

Perasaan gue kok gak enak ya. batin Alfin.

******

Di sinilah Zahra berada. Di depan gudang sekolah yang kumuh dan berdebu. Sepertinya gudang itu tidak pernah lagi digunakan. SMA Internasional High School memiliki tiga gudang untuk menaruh barang barang atau alat alat sekolah lainnya yang sudah tidak layak dipakai.

Zahra mulai membuka pintu gudang itu. Perlahan ia melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam.

Bughh

Saat Zahra sudah di dalam, tiba tiba seseorang memukul Zahra menggunakan kayu bekas yang menyebabkan Zahra tidak sadarkan diri.

"Bawa dia!" suruh orang itu kepada ketiga temannya.

******

"Zahra lama banget sih! Udah mau bel nih," gerutu Ica.

"Palingan dia bolos tuh," celetuk Bila.

"Terus dia ngak ngajak kita gitu?!" seru Putri dengan polosnya. Sontak Rakha langsung memberikan tatapan dingin ke Putri.

Putri menyengir. "Hehe, Putri cuma bercanda kok."

"kalo udah bel palingan tuh anak langsung ke kelas," sahut Bila.

Kayaknya ada yang gak beres deh. batin Alfin.

"Gue cabut," pamit Alfin yang langsung meninggali kantin.

Rivan menyenggol lengan Bagas. "Mau kemana tuh bocah?"

Bagas hanya mengedikkan bahunya acuh.

******

"Eughh."

Together With You (END)Where stories live. Discover now