(13) Sedikit Perhatian

6.2K 285 14
                                    

Happy Reading🦋
.
.
.

Seorang gadis yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup. Ya! Gadis itu ialah Zahra. Lagi lagi ia terlambat dikarenakan ban mobilnya pecah yang mengharuskan Zahra untuk menaiki angkutan umum.

Mengapa hanya Zahra sendiri yang terlambat? Jawabannya karena hari ini Zahra tidak berangkat bersama ketiga sahabatnya.

"Arghh sial! Lagi lagi gue telat. Coba aja ban mobil gue tadi nggak bocor," gerutu Zahra.

"Mending gue lompat aja deh." lanjutnya.

Lalu Zahra mulai menaiki gerbangnya. Namun ia agak sedikit kesusahan untuk menaiki gerbang itu dikarenakan ia memakai rok ditambah lagi gerbangnya yang lumayan tinggi.

Hap!

Zahra berhasil menaiki gerbang itu dan mendarat dengan sempurna.

"Gue harus cepet cepet kabur nih sebelum si ketos atau Buk Rini ngehukum gue," gumam Zahra sambil melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan bahwa tidak ada si ketos dan Buk Rini yang mengawasinya.

Baru selangkah Zahra melangkahkan kakinya, tiba tiba ada yang menepuk bahu Zahra dari arah belakang.

"Kamu telat lagi Zahra?!"

Sontak Zahra membalikkan tubuhnya kearah sumber suara itu.

"Eh, Buk Rini," ujar Zahra yang tersenyum memamerkan deretan giginya.

"Ikut saya ke BK SEKARANG!!" ujar Bu Rini galak.

Zahra menatap jengah ke arah Bu Rini. "Iya buk,"

Hukuman lagi. batin Zahra.

******

"Kamu lagi, kamu lagi. Pusing saya harus ngurusin kamu." Buk Rini memijit pangkal hidungnya.

"Saya nggak minta ibu untuk ngurusin saya," ujar Zahra sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

Brakkk

Sudah habis kesabaran Bu Rini untuk menghadapi murid badung seperti Zahra ini.

Zahra mengerutkan keningnya melihat Buk Rini yang hendak menelpon seseorang.

"Hallo."

"..."

"Bisa kamu keruangan saya?"

"..."

"Baiklah, terima kasih."

Tak lama kemudian, datanglah Alfin yang mengenakan jas osisnya.

"Permisi buk, ada apa ya ibu memanggil saya?" tanya Alfin sopan.

"Jadi gini nak Alfin, tolong kamu awasi Zahra untuk menjalankan hukumannya," titah Bu Rini.

Alfin menoleh sebentar kearah Zahra dan kemudian mengangguk. "Baik buk."

"Dan kamu Zahra, kamu lari keliling lapangan sebanyak 10 kali!" perintah Bu Rini.

Zahra langsung keluar menjalankan hukumannya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Satu putaran sudah Zahra lewati.

Dua putaran Zahra masih bertahan.

Tiga putaran.

Empat putaran.

lima putaran.

Dan

Brukkk

Diputaran kelima, tiba tiba tubuh Zahra ambruk ke tanah. Alfin yang melihat itu pun langsung menggendong Zahra dan membawanya ke UKS. Alfin tak menghiraukan tatapan dari semua murid yang melihat itu.

Together With You (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant