The Mafia 18 - The Truth ( Kebenaran )

Mulai dari awal
                                    

"Aku sudah memanggil suster untukmu. Aku pergi dulu" Aaron menatap Reline sekilas. Kemudian bersiap untuk pergi dari sana.

Reline menggeleng melihat Aaron pergi. Mencari cara agar  bisa menahan Aaron, setidaknya membuat Aaron masuk ke rumahnya.

"Aww! Kakiku. Aaah, kram sekali" Reline menjatuhkan dirinya tiba-tiba, lalu meringis kesakitan. Memegang lututnya. Membuat suster yang berada di sampingnya kebingungan. Menatap heran pada gadis itu. Bukankah tadi dia baik-baik saja?

Aaron menoleh. Menatapnya dingin.

"Mr. Cedric, bisa tolong bawa saya ke dalam? Kaki saya benar-benar kram sekarang" Reline kembali memasang wajah nelangsanya. Berharap Aaron mengasihani dirinya.

Aaron menimbang sebentar. Menatap Reline, kemudian menghela nafas jengah. Jika bukan karena Reline adalah salah satu karyawan setianya, juga kinerjanya yang selalu baik, maka Aaron tak akan melakukan itu.

Sebenarnya Aaron tidak peduli. Bahkan gadis itu mati pun, Aaron akan masa bodoh saja. Namun ... karena kejadian ini berhubungan dengan Alice. Aaron merasa ... harus bertanggung jawab.

Sial. Alice bahkan tidak ada disini, namun masih bisa mempengaruhi fikiran Aaron.

Aaron mendekati Reline. Menggendongnya ala bridal style. Membawanya masuk ke dalam.

Reline tersenyum senang di balik dada Aaron. Mengambil kesempatan, memeluk leher Aaron kuat.

Aaron meletakkan Reline di sofa. Bertepatan dengan ponselnya yang berbunyi. Lelaki itu menjauh, segera mengangkat telefonnya.

"Halo. Ya, ada apa?" Aaron masih dengan suara dinginnya.

........

Lelaki itu menggeram kesal,
"Axel. Aku tidak ingin melihat apapun tentang Alice. Mengerti?"

Aaron mengerutkan keningnya. Mendengarkan perkataan Axel di seberang sana.

"Jika kau tak melihatnya, maka kau akan menyesal. Aku menunggumu sekarang juga"

Lalu, Axel pun memutuskan sambungannya. Aaron terdiam. Menimbang kembali perkataan Axel yang membuatnya cukup penasaran.

Aaron menghampiri Reline yang kini telah di obati oleh sang suster.

"Aku harus pergi sekarang" sahut Aaron sebelum meninggalkan rumah Reline segera. Mengabaikan teriakan Reline padanya.

***

Aaron memasuki kantornya dengan langkah yang cepat. Disambut oleh seluruh karyawan dan beberapa pengawal yang masih berjaga.

Aaron menuju ruang kontrol monitor. Tempat dimana Axel berada sekarang.

Sesampainya disana, Axel sudah siap di depan komputer. Menoleh dan menatap serius pada Aaron.

"Aku menemukan sesuatu. Aku fikir kau harus melihatnya" sahut Axel saat Aaron sudah berada di sampingnya. Ikut menatap komputer di depan Axel.

"Apa itu?" Aaron menatap penasaraan.

"Hasil rekaman cctv tadi pagi, saat insiden Alice dan Reline terjadi"

Aaron mendengarkan. Terus menatap layar komputer.

"Kau tahu? Satu-satunya cctv yang berada disana telah rusak. Alhasil, kita tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi disana. Bukankah itu aneh? Terlebih hanya cctv itu saja yang rusak"

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang