« Thirty five - L. M »

1.2K 208 33
                                    

Lisa tak tahu, mengapa di ujung buku gambar itu, seperti terdapat...

“....darah kering?”




♡♡
-35-

L. M
[ HALLO! SI AKU KANGEN. COBA TUNJUKIN 'DIRI' KALIAN SINI ♥ say HI! ]

Thank you!
&
And happy reading !


~♥~



Jimin masuk ke dalam.

Menghampiri Jhope yang memanggilnya untuk makan malam bersama. Pemuda itu meletakkan ponselnya di atas sofa ruang tengah, lalu melangkah menuju meja makan yang menyatu dengan pantry.

Di rumah yang tak terlalu besar itu, setidaknya Jimin merasa lebih nyaman.

“Kau bertelepon dengan siapa?” tanya Jhope begitu Jimin mendudukkan diri dihadapannya.

“Lisa.” jawab Jimin, singkat.

Oh? Dia masih di acara sekolah?” pertanyaan Jhope kembali mendapat anggukan dari Jimin. Keduanya kini terfokus pada makan malam mereka. Sebelum Jhope melirik tangan kiri Jimin yang terdapat plester pada telapak tangannya. “bagaimana bisa kau terluka? Kau tak melukainya sendiri 'kan?”

Hh, tentu tidak. Aku tidak semenyerah itu pada takdir. Masalahku hanya dengan pria tua yang sayangnya ayahku. Selain itu, hidupku baik-baik saja. ” Jimin menyuapkan satu sendok ke dalam mulutnya. Lalu menatap Jhope yang nampak mengembuskan nafas lega. “syukurlah. Dan jangan lupa, kau memiliki aku. Memiliki kami, yang menjadi keluargamu.”

Jimin mengangguk-angguk, hatinya menghangat.

“Terima kasih.”

Jimin tahu, tidak ada kehidupan yang benar-benar indah. Ia juga paham jika masing-masing temannya memiliki masalah. Sehingga ia bersyukur, karena meski mereka memiliki beban tersendiri, mereka masih memperhatikannya layaknya saudara. Dan hal lain yang membuatnya bersyukur adalah keberadaan Lisa. Ada warna tersendiri untuk Lisa di hatinya. Sejak mengenal gadis itu, Jimin tahu bagaimana ia berjuang sendiri di negara yang bukan tempat asalnya. Dan Jimin tak tahu pasti kapan ia mulai menaruh hati. Bukan sejak pertama kali keduanya bertemu, namun Jimin merasa perasaannya itu dalam untuk Lisa. Apalagi setelah berkali-kali mendapati Lisa menangis sendiri. Tanpa sesegukan, Jimin tahu luka yang dirasakannya lebih dari sakit.

Jimin tak pernah bertanya, tak pernah pula mengusik privasinya. Jimin hanya selalu berada di sisinya, setiap gadis itu butuh seseorang. Jimin selalu mencoba selalu ada, untuk bisa mengembalikan senyum Lisa. Eumm, Lisa jarang tersenyum sih. Tapi paling tidak, Jimin ingin mood Lisa membaik, meski itu ia lakukan dengan cara menjahilinya.

Hyung, apa menurutmu Lisa punya kekasih?” Jimin menyeletuk.

Jhope yang mendengarnya, segera menoleh padanya. Lalu terkekeh, sebelum mengambil kemudian meneguk air putih dari gelasnya. Setelah itu, dia pun menjawab, “Aku yakin banyak yang menyukainya. Namun melihat sifatnya, kemungkinan ia memiliki kekasih, sebesar 40%.” terang Jhope, memberi pendapat.

“40%? Itu persentase yang lumayan.”

Jhope mengangguk-angguk, menanggapi ucapan Jimin. Lelaki itu menyingkirkan piring kotornya dan melipat kedua tangannya di meja. Dia menatap Jimin yang berada di hadapannya. “Kita tidak tahu, kan? Karena dia tertutup. Dan kita semua berbincang dengannya perihal umum. Lagipula siapa yang berani menanyakan tentang 'kekasih' pada Lisa? Saat gadis itu saja sering jengah ketika Taehyung membahas kemesraan dengan kekasihnya.”

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Where stories live. Discover now