« Twenty-siX - L. M»

2.5K 352 27
                                    

Part 26

.
.

Lima belas menit lagi. Jam istirahat akan selesai pada seperempat jam kedepan. Dan keadaannya sekarang, masih banyak siswa siswi yang memenuhi kantin, memenuhi stand. Seolah tak memikirkan bagaimana guru piket akan menegur mereka jika tetap disana saat mendekati jam masuk, mereka tetap mengantre untuk mendapatkan makan siang.

Ya, lima belas menit kurasa cukup untuk makan siang. Maka dari itu gadis yang sibuk bicara melalui panggilan telepon itu masih santai dan belum memesan apapun.

Oh lagipula perutnya masih cukup kenyang karena cheesecake yang disantapnya saat bersama Jungkook di rooftop tadi. Jadi sekarang ia hanya perlu memesan minuman.

Ia beranjak dari duduknya, setelah selesai dengan panggilan teleponnya dengan Jimin. Pemuda itu bilang akan menjemputnya sepulang sekolah nanti-agar bisa sekalian ke kafe karena jam kerja mereka hanya sampai sembilan malam hari ini.

Tapi Lisa menolaknya, beralasan bahwa ia akan berangkat sendiri. Oh, alasan sesungguhnya karena ia harus bersama Jungkook sepulang nanti.

"Ah, aku harus cepat." ia baru akan masuk ke antrian salah satu stand yang menjual milkshake tetapi banyak sekali yang mengantre. Dan Lisa terlalu malas. Jadi ia beralih, ke stand yang menjual boba. Tapi habis.

"Aish." rasanya ingin mengumpat.

Mengapa minuman-minuman yang Lisa sukai harus habis dan penuh antrian sih?

Jus saja? Eugh, malas sekali. Hari-harinya di apartemen juga meminum itu.

"Kau mau?" satu gelas plastik tersodor dihadapannya yang masih berdiri dengan cemberut di depan stand boba. Ia mendongak dan mendapati seorang gadis yang tersenyum amat manis padanya.

Jisoo.

"Tidak perlu,"

Tapi Jisoo memaksanya. "Ambil saja, aku punya satu lainnya."

Lisa melirik pada tangan Jisoo yang lain. Yang memang memegang minuman yang sama. "Kau membeli dua?"

Jisoo mengangguk ceria, "Aku terlalu menyukainya." lalu menyengir.

"Kalau begitu untukmu saja."

Kini Jisoo menggeleng.

"Kumohon terima, Lisa. Tak bisakah kau menerimaku sekali saja?" euh, tatapan memohon itu- Lisa tak bisa.

Jadi gadis itu memilih untuk menerima.

"Terima kasih." senyum lebar Jisoo terbit. Lalu tanpa aba-aba, ia menggandeng lengan Lisa. Membawanya pergi dari kantin, menuju kelas mereka- yang bersebalahan.

Sebenarnya ingin sekali Lisa menolak. Minuman tadi saja ia harus mati-matian mengubur ego, sekarang? Argh, sudahlah.

Mereka sampai di depan kelas Lisa. Jisoo melepaskan gandengannya, lalu berdiri berhadapan dengan Lisa.

Gadis itu mencoba bicara dengan Lisa.

"Lisa, boleh aku berteman denganmu? Tak apa 'kan? Taehyung bilang kau itu sebenarnya orang yang menyenangkan. Jadi, mengapa kita tidak berteman saja?"

"Karena kau berpikir aku menyenangkan?"

"Bukan begitu!" Jisoo meralatnya dengan cepat. Tangannya memegang cup minumannya dengan erat.

"Aku hanya ingin berteman," ia berbisik lirih.

Lalu menghela nafas pendek. "tapi aku juga tidak akan memaksamu."

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Where stories live. Discover now