46 - L. M

1.4K 200 12
                                    

*) tabok authornya karena kelamaan update :)

♡♡♡

Tahun demi tahun berlalu.

Tebak bagaimana Jungkook sekarang? Masih tak berbeda dari terakhir kali ia berpisah dengan Lisa. Tempat dirinya berada kini adalah tempat yang berhasil melepaskannya dari jerat kuasa keluarga Park. Jungkook berhasil membuka perusahaan dan mengembangkan bisnisnya sendiri. Lalu entah kabar baik atau buruk, tapi Ibu dan Ayahnya tak lagi bersama. Jungkook sukses dalam pekerjaannya, sekaligus terbebas.

Juga, ia bisa terlepas dari Roséanne yang kini memilih tinggal di Australia. Kesal karena Jungkook terus menentangnya dan membuatnya jengah karena terus mencari Lisa.

Tok tok.

Pintu terbuka setelah dua ketukan.

Seorang office-girl datang membawa kopi permintaan Jungkook. Disusul seorang laki-laki dewasa yang menjadi sekretaris sekaligus asistennya. Ketika office-girl keluar, barulah sang asisten—Jaehyun Jung—menutup pintu dan bicara lebih private dengan Jungkook.

“Selamat siang, Sajang-nim.”

Jungkook mengangguk, mempersilakan Jaehyun duduk. Laki-laki tersebut mengangguk. Map biru yang berada di tangannya kini terulur. Jaehyun membutuhkan tanda tangan.

Tinta hitam tergores di atas kertas, sembari membubuhkan tanda tangan, Jungkook berucap.

“Ada kafe baru yang buka di dekat taman kota. Aku ingin melihat bagaimana konsep kafe itu dan menawarkan properti yang cocok.”

“Bukankah kita jauh lebih sering menerima permintaan dibanding melakukan penawaran?”

“Benar. Tapi, untuk ini aku ingin melakukan penawaran.”

Jaehyun mengangguk-angguk. “Anda ingin ke sana? Saya akan atur jadwal untuk Anda.” nota dan pena Jaehyun siapkan kala Jungkook mengangguk. Namun, urung menulis karena bosnya itu mengatakan ingin mengunjungi kafe baru tersebut siang ini.

Tapi, “Maaf, Sajang-nim. Apakah harus hari ini juga?”

Jungkook yang baru saja menutup mapnya, mengernyit menatap Jaehyun. Ia menggeleng. “Tidak juga. Besok atau lusa, bukankah jadwalku masih aman?”

“Kau ada janji?” Jungkook menahan reaksi Jaehyun yang hendak bicara. Lagi, asistennya itu mengangguk. “Saya harus menjemput ibu saya di Bandara hari ini.”

Ah, Jungkook mengerti.

Dia terpikirkan pada Song-i yang kini tinggal di sebuah rumah  yang terletak di perumahan elit. Salah satu hasil jerih payahnya. Membicarakan tentang 'ibu', membuat perasaannya lebih sensitif. “Baiklah kalau begitu. Kau jemput ibumu, aku bisa ke sana kapan pun.”

Akhirnya keputusan pun dibuat. Mereka tidak akan mengunjungi kafé baru itu hari ini. Dikarenakan Jaehyun harus menjemput ibunya, maka Jungkook pun memilih untuk menemui Song-i eomma. Biasanya siang hari begini ibunya itu sedang berkutat di dapur membuat camilan yang bisa dia nikmati kala lembur bekerja di rumah. Terkadang kukis, bolu, atau kue-kue lain yang bisa menemani malam suntuknya.

Dia berniat mengajak ibunya makan siang diluar. Ia pikir itu ide yang bagus. Sudah lama mereka tidak melakukannya karena kesibukan Jungkook pada pekerjaannya, yang juga merupakan pengalihan akan rasa kehilangan yang masih bercokol. Maka setelah Jaehyun keluar dari ruangannya, ia segera menghubungi Song-i, memberitahunya bahwa Jungkook akan pulang menjemput dan makan siang di luar. Ibunya mengiyakan, lalu berpesan agar Jungkook berhati-hati dalam perjalannnya ke rumah.

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Where stories live. Discover now