« L. M- eLEven »

3.1K 411 43
                                    

Enjoy :)

Oiya, aku sudah memutuskan (ea, memutuskan :v)

Aku bakal up 2x seminggu (klo ga ada halangan)

Maaf gabisa 3x karena aku takut gabisa nepatin. Aku udh mulai jam tambahan, gak ada sabtu yang libur lagi sekarang huhu..

Tapi gpp, yg penting masih up ya? Hehe.

Oke, sekian pemberitahuannya,
silahkan baca.

.
.

♠️♠️♠️♠️

“Jungkook sialan memang.”

Lalisa berdecak. Netranya tak berhenti memandang ke cermin, tepatnya pada leher yang terus mendapat usapan tangannya sendiri. Leher putih yang berubah warna menjadi kemerah-merahan. Bekas gigitan Jungkook begitu kentara.

Bekas gigitan? Hey, itu kissmark.

Sebutan ‘bekas gigitan’ tidak cocok untuk sebuah tanda yang dibuat dengan lembut dan penuh rasa. Cinta lelaki itu tersalur melalui ciuman yang berlangsung dua menit saat makan siang tadi.

“Lisa?”

Suara itu datang dan mengejutkannya.

Eoh, eonni. Kau bilang hari ini ada acara. Kenapa malah ke kafe?”

Jihyo menaruh tas ranselnya diatas wastafel di toilet yang tersedia di kafe. Toilet khusus pekerja tentunya.

“Iya, aku kesini hanya untuk menyerahkan laporan keuangan kafe bulan kemarin. Aku lupa memberikannya pada Taehyung.”

Lalisa mengangguk-anggukan kepala.

“Kau sedang apa? Jimin menunggumu diluar.”

Ah, iya. Lisa hampir lupa, Jimin akan mengantarnya ke akademi.

“Iya, ini aku sudah selesai. Aku pergi dulu kalau begitu.”

Lalisa sudah akan pergi sebelum suara Jihyo kembali terdengar. “Lehermu kenapa, ehh?”

Buru-buru telapak tangannya menutupi ‘bekas gigitan’ itu. Ia menelan salivanya susah payah. Bingung harus menjawab apa. Ia menyumpah serapahi Jungkook dalam hati karena sudah membuatnya salah tingkah seperti ini.

Kegugupannya mengundang kekehan Jihyo.

Lisa dibuat bingung karena reaksi gadis di depannya. Lebih kebingungan lagi saat Jihyo menyodorkan syal padanya.

“Aku merajutnya sendiri, mungkin kau mau mencobanya?”

Arah pandang Lisa jatuh pada Jihyo dan syalnya bergantian. “Akan terlihat indah jika kau pakai, kurasa.” ucap Jihyo dengan ekspresi wajah menahan tawanya yang begitu kentara.

Ah, Lisa benar-benar kesal sekarang.

Ia tahu apa tujuan Jihyo sebenarnya. Jadi, walau canggung ia akhirnya menerima syal itu.

“Jangan katakan pada siapapun, eoh?”

Huh? Memangnya apa yang harus ku katakan?”

Ck, eonni. Kau tahu apa maksudku.”

Jihyo tertawa kemudian. “Yayaya, aku tahu. Haha, sudahlah Lisa. Berhenti memelas, itu bukan dirimu sekali. Kemana Lalion Manoban-nya Jimin, eh?”

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Where stories live. Discover now