Part 6

656 26 0
                                    

Note : Bahasa tidak baku

"Capek ya?" Abian meletakan sebotol air mineral dan beberapa bungkus makanan ringan di atas meja untuk Rifa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Capek ya?" Abian meletakan sebotol air mineral dan beberapa bungkus makanan ringan di atas meja untuk Rifa. Cowok itu juga menyalakan kipas angin mini yang dipinjamnya dari Susan. Jam pelajaran telah berakhir beberapa menit lalu. Hanya ada beberapa siswa yang tertinggal di kelas untuk piket.  "Kata Udin, lu disuruh nge-packin baju-baju buat korban banjir sendirian?"

Rifa mengangguk, menyentuh pundaknya yang pegal. "Ngeselin banget kan, tuh guru BK. Dari sekian banyak siswa di SMA ini kenapa harus gua yang disuruh?"

Abian membukakan bungkus makanan ringan untuk Rifa. "Tadi gua mau nyamperin sekalian mau bantuin lu. Tapi Pak Rizal tiba-tiba manggil, minta tolong pasang spanduk di depan."

"Nggak pa-pa kok, Yan. Gua cuma heran aja sama tuh orang. Dia kayak ada dendam pribadi gitu sama gua.

"Mungkin karena di sini dia cuma kenal sama lu, Fa. Kalau ngga salah kalian tetanggaan, kan?"

"Gamungkin banget kalo alesannya cuma itu. Jelas-jelas dia kenal banyak anak pramuka sama PMR. Dia mah emang gapernah mau baik aja kali, Yan, sama gua. Dari gua kecil tuh orang emang udah ngeselin."

"Berarti kalian udah saling kenal satu sama lain dong ya?"

"Bukan kenal lagi, gua mah dah hafal banget kebiasaan tuh orang. Selain dia pernah ngompol pas naik bianglala, dia juga masih sering minta suapin tante Mita makan. Ih, manja banget, kan? Gacocok sama muka yang sok keras."

"Ati-ati nanti malah suka loh sama tetangganya."

"Dih, apaan sih? Ogah ya—" Rifa menahan kata-katanya. Ia diam sejenak, mencerna baik-baik arah pembicaraan Abian. Ia lalu menatap wajah cowoj itu lamat-lamat kemudian tersenyum. "Lu cemburu ya?"

"Enggak, gua nggak cemburu," elak Abian.

"Ih, bener ya lu cemburu?" Rifa terkekeh menggoda Abian. "Cie pacar gua cemburu."

"Enggak, Fa. Nggak cemburu. Gua cuma nanya doang kok."

"Nggak cemburu tapi kok mukanya gitu?"

"Emang muka gua kenapa?" tanya Abian jutek.

"Muka lu ganteng," balas Rifa, menepuk gemas pipi Abian. "Udah ih, gausah cemburu. Lagian juga ngapain banget gua suka sama tetangga sejenis Pak Raka. Judes, galak, gapunya selera humor, ish nggak deh makasih."

"Ya udah, abisin snacknya abis itu gua anterin lu pulang."

"Langsung pulang banget, Yan?"

"Mau mampir ke mana dulu?"

"Gramedia dulu ya, gua mau beli novel."

Abian mengangguk setuju. Namun beberapa saat kemudian ponsel Rifa berdering. Perasaan tidak enak sudah menjalar ketika melihat nama yang tertera di layar. "Siapa, Fa, kok nggak diangkat?" tanya Abian.

Guru BK Ngeselin Itu, Suami Gue! [COMPLETED√]Where stories live. Discover now