Part 13

404 13 0
                                    

Ummm, bisa dong vote dulu sebelum baca. Eh tapi, ngga vote juga ngga papa. Yang penting kalian nyaman wkkk

Happy reading gaistyyy 🤗

"Besok-besok kalo mau berangkat sekolah, kamu jangan lupa sarapan ya, Fa

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


"Besok-besok kalo mau berangkat sekolah, kamu jangan lupa sarapan ya, Fa. Kalo di rumah nggak ada yang masak, kamu bilang sama aku, biar aku beliin makan."

"Iya, Abian. Maaf ya, udah bikin kamu khawatir."

Abian menyentuh dahi Rifa. "Badan kamu masih anget. Kamu buruan masuk gih, terus minum obat yang tadi kubeliin."

"Kamu nggak mau mampir dulu?" tawar Rifa.

"Aku pengin banget mampir, Fa. Tapi kan sekarang orang tua kamu lagi nggak di rumah, aku takut dikira aneh-aneh." walau sebenarnya mereka tidak aneh-aneh di dalam, tapi mulut tetangga siapa yang tau. "Atau aku minta Susan aja buat nemenin kamu?"

"Nggak usah, Yan. Aku nggak pa-pa, kok. Ini panas juga gara-gara kena matahari. Aku baik-baik aja."

"Ya udah kalo gitu. Kamu tunggu sebentar nanti aku balik lagi."

"Mau ke mana?"

"Kamu 'kan belum makan. Jadi aku cari makan dulu buat kamu. Udah, tunggu ya, nanti aku balik lagi."

Rifa mengangguk, duduk di kursi terasnya menunggu Abian kembali. Rifa sakit? Tidak, Rifa tidak sakit sama sekali. Ia berbohong hanya untuk membuat Adelia kalah telak. Rifa ingat betul wajah kesal gadis itu ketika melihat Rifa berada digendongan Raka. Tentu saja, itu jauh tidak seberapa dari apa yang Rifa rasakan dulu ketika Adelia merebut Arhan (kakak kelas yang ditaksirnya zaman SMP) sudah dekat sekali dan bisa dibilang selangkah lagi mereka jadian. Tiba-tiba Adelia datang, membuat Arhan menjauhi Rifa karena pengaruh Adelia yang pandai memutar balikan fakta.

"Ini makanan buat kamu. Cepat dimakan ya, nanti keburu dingin. Abis itu minum obat, terus istirahat." Abian meletakan plastik putih itu di atas meja. "Aku pulang dulu ya. Sampai ketemu besok, Sayang." Ia berpamitan, mengusap pucuk kepala Rifa dengan lembut.

"Makasih ya, Sayang. Kamu pulangnya hati-hati di jalan. Jangan ngebut."

Rifa meletakan plastik tersebut di atas meja makan. Ia melihat nasi goreng yang tadi pagi dimasak Raka sudah dingin. Ia.mengambil sendok, mencicipi apakah nasi gorengnya masih bagus atau sudah basi. Ternyata masih bagus dan enak.

Ia duduk, mengambil segelas air untuk menemani makan nasi goreng tersebut. Nasi yang dibeli Abian ia simpan, barangkali Raka lapar nanti setelah pulang kerja. Ya, hitung-hitung sebagai ucapan terima kasih karena Raka sudah menyelamatkannya dari razia hari ini.

Asal kalian tahu saja, tadi itu suasanya cukup menegangkan ketika Bu Warsiah kukuh ingin merazia UKS. Bukannya apa-apa, tapi memang sudah kebiasaan kalau razia seragam banyak sekali siswi yang pura-pura sakit dan berlindung di bawah selimut UKS. Untung saja tadi itu Raka berhasil meyakinkan Bu Warsiah kalau Rifa benar-benar tengah sakit dan harus istirahat.

Guru BK Ngeselin Itu, Suami Gue! [COMPLETED√]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora