30: End

337 20 0
                                    

Yerim terpental dan membentur dinding kokoh ruangan, ketika mendengar sesuatu Jungkook baru sadar bahwa itu bukan efek dari bola kristal melainkan memang ada seseorang yang sengaja membenturkan Yerim ke dinding tersebut.

"Xixi, kalian pikir kalian bisa mengambilnya dengan mudah?!"  ucap Lophyta berjalan perlahan dari arah pintu.

Jungkook terdiam di tempatnya, menunggu kedatangan ibu dan ayahnya di belakang Lophyta. Dan ketika muncul dua siluet itu, ia tak percaya karena ibunda dan ayahnya di seret oleh prajuritnya sendiri.

"Apa yang kalian lakukan pada raja dan ratu, wahai prajurit?!" seru Jungkook bangkit dari duduknya, ia lebih dulu menghampiri pasukan Lophyta yang baru masuk ketimbang menyelamatkan Yerim.

Lophyta menaikkan alisnya, "well, mereka di bawah kendaliku, sayang," tegur Lophyta.

Nafas Jungkook memburu, ia lalu langsung menyerang Lophyta gang juga balik menyerangnya. Prajurit tak ada yang maju karena mengawasi raja dan ratu.

"Sialan! Awas kau Lophyta, ku kirim kau ke neraka!!!" murka Jungkook dengan amarahnya.

Dia terus kesetanan melawan tubuh muda berisi nenek tua ini. Di pojokan, Yerim bangkit dengan nafas tersenggal dan tangan yang memegangi lehernya agar darahnya bisa cepat berhenti mencuat. Karena memang sekarang darahnya terus-terusan keluar dan menyereset perih.

Yerim berjalan tertatih mencoba mengambil bola kristal, ketika satu langkah lagi dia kembali terpental oleh sihir dari Lophyta.

"Jangan coba-coba mengambil itu anak muda, nyawamu sudah di ujung tanduk dan bisa saja kau mati sekarang!!!" seru Lophyta memberi peringatan.

"YA! DASAR KEPARAT!" umpat Jungkook dan menambah kekuatannya sehingga kini Lophyta terpental. Beberapa prajurit maju untuk melawan Jungkook lagi. Jungkook sampai kewalahan menghadapi mereka satu persatu.

"Yerim! Ku mohon segera ambil bola kristalnya! Atau semuanya akan berada dalam kekuasaan Lophyta," perintah Jungkook yang sedang kewalahan melawan banyak prajurit di ruangan yang luas ini.

Yerim terbatuk dengan berjalan tertatih, dirinya mungkin sebentar lagi juga akan roboh jika tidak mencoba untuk sadar. Dia tau, ini penyebabnya.

Terus berjalan dengan lemah sampai akhirnya satu ujung jari lagi dia mendapatkan tapi bola kristal itu terlebih dahulu di ambil oleh Lophyta.

"Kau tak bisa mendapatkan ini!" tukas Lophyta, dia pun mengarahkan cahaya bolanya ke tubuh Yerim dan entah bagaimana tubuh itu sama persis seperti tubuh raja dan ratu, lemas tak berdaya.

"KEPARAT SIALAN KAU, LOPHYTA!" teriak Jungkook. Kini dirinya semakin kesetanan sehingga semua prajurit kini telah ia kalahkan.

"Kupikir awalnya dengan memancingmu aku bisa perlahan memiliki kerajaan, tapi nyatanya tanpa memiliki kau juga aku sudah bisa mengambil jalan ninjaku mengambil alih kerajaan ini," ungkap Lophyta sinis.

"Kau tak akan bisa memerintah kerajaan ini dengan hatimu yang sudah membusuk bersama umurmu itu, nenek tua keparat sialan!" Jungkook selalu mengumpati Lophyta terang-terangan di akhir ucapannya.

"Coba saja ambil bolanya jika kau memang bisa," tantang Lophyta.

Jungkook maju tanpa berpikir, tapi kembali rasa-rasanya gerakan berjalannya terasa berhenti di satu tempat, seakan berjalan di tempat.

"Kau bahkan tak bisa melawanku sendirian," lantang Lophyta.

Jungkook mencoba tenang, memberhentikan gerakannya. Mencoba fokus pada Lophyta, memikirkan cara apa yang tepat melawan wanita itu yang dengan bola kristal sakti milik kerajaan.

Jungkook akhirnya merapalkan mantra, sebuah mantra yang mungkin ia pikir akan gagal karena ia tak pernah kangsung mempelajari ini.

Jungkook mengangkat tangannya dan terlihat di sana sebuah cahaya yang terlihat menggumpal dan sangat terang, layaknya matahari. Lophyta terdiam ngeri melihat itu.

Jungkook berseru lantang dan mengarahkannya ke Lophyta. Ruangan terlihat terang dan tak ada satupun yang terlihat. Perlahan memudar seperti gas, Jungkook hanya mengkhawatirkan bola kristalnya sedari tadi. Ketika cahayanya memudar, ia melihat bola kristal itu turun melayanh seperti kapas berjatuhan. Terlihat sangat ringan.

Jungkook berlari mengambilnya dan akhirnya bola itu sampai di tangannya. Ia bernafas lega dengan aksi penyelamatan yang ia lakukan.

Jungkook lalu berbalik dan menghadap keseluruhan ruangan yang berantakan ini. Terlihat Lophyta yang terpelanting dan membentur dinding dengan keras.

Prajurit-prajurit pun terlihat terkapar semua. Ayah dan ibunya yang tergeletak dan juga Yerim yang sama persisnya.

Ia menolong Yerim dahulu karena ia tak tega melihat wanita itu. Ada satu hal yang belum Jungkook selesaikan, memulihkan bola kristalnya. Maka dari itu sebelum menolong semuanya, ia memulihkan bola kristal itu dahulu dengan sekuat tenaga sampai akhirnya tiba-tiba semuanya terbangun dengan ringisan. Tanpa Jungkook sadari dia telah menyadarkan semunya. Kecuali Yerim, yang belum Jungkook sadari.

"Jungkook," lirih Alisiea.

"Ibunda," seru Jungkook dan berlari menghampirinya.

"Kau menyelamatkan kita, kau sudah dewasa, sayang," puji Alisiea.

"Jungkook, ayah tak tau harus berbicara apa," papar Robin.

"Ayah," lirih Jungkook sambil tersenyum. Robin membalasnya.

"Jungkook, dimana Yerim?" tanya Alisiea yang kebingungan.

Jungkook yang baru menyadarinya kini juga bingung dan pupilnya tiba-tiba berhenti ketika melihat tubuh yang lemas di pojokan.

Jungkook berlari sekuat tenaga karena ruangan yang luasnya mirip lapangan ini. Ia menepuk-nepuk pipi Yeri. Sedikit lama sampai akhirnya wanita itu sedikit menggerakkan jarinya.

"Yerim, tolong sadar. Aku di sini," lirih Jungkook.

"Jungkook," panggil Yerim dengan suara paraunya dan mata yang masih terbuka setengah.

"Jungkook, bawa aku pulang." Permintaan terakhir Yerim sebelum akhirnya terpejam kembali.

"YERIM! YERIM! tolong bangun," seru Jungkook lirih.

"Yerim....," lirih Jungkook kecewa.

Bahu Jungkook di tepuk oleh kedua orang tuanya. "Ibunda yakin Yerim kuat, jangan cengeng seperti anak kecil, Jungkook," tegur Alisiea.

Jungkook yang masih dalam pertahanannya mencoba agar tak melepaskan emosi tangisnya, ia pun mengangkat tubuh Yerim dan mengikuti orang tuanya.

Mahkota dan bola kristal sudah di amankan dan semuanya, selesai.

👤

a/n: hai, akhirnya sudah selesai. Tunggu epilog ya. Hari ini kok:")

salam, devil devinrvly

My Chaos || JJK (SELESAI)Where stories live. Discover now