10: bawang bombai

162 31 1
                                    

Play mulmednya yah, kalo nggak mau nggak apa-apa☺

👤

"Gimana pelatihan tadi? Berjalan lancar?" Yerim menoleh ke belakang dan mendapati Jungkook yang sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Yerim hanya mengangguk sebagai balasan dari pertanyaan Jungkook. Ia lalu kembali menatap jendela kaca yang langsung menampilkan sebuah pemandangan kota dengan berlian besar yang terpasang di atas setiap gedung. Sungguh indah, tapi asing.

Pikiran Yerim ketika memikirkan asing tiba tiba mengingat bumi. Dirinya ke sini tanpa persiapan dan sungguh tiba tiba. Sampai sekarang, ini masih mengejutkan.

Gerakan yang dari kasur empuknya membuat Yerim menoleh ke samping yang ternyata ada Jungkook dengan handuk kecil menggantung di lehernya. Lelaki itu sudah rapih dengan pakaiannya, tinggal pakai rubashka saja misalnya ingin pergi.

"Memikirkan apa?" tanya Jungkook.

"Bisakah aku pulang?"

"Tidak bisa," jawab Jungkook.

"Ish, jangan bertanya lagi." Yerim memajukan bibirnya jengkel.

"Apa salahnya?"

"Pergilah, aku sedang ingin sendiri," usir Yerim pada Jungkook.

"Baiklah, aku juga ada sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan."

"Syukurlah," gumam Yerim pelan.

Jungkook bangkit dari duduknya, menempatkan dirinya di depan kaca sambil mengenakan rubashkanya. Suara pintu tertutup lalu terdengar, menyisakan Yerim yang bernafas lega karena perginya lelaki itu.

Karena sendiri, ia pun mulai melakukan aksinya. Berpikir sendirian, tenggelam dalam pikiran itu, dan menangis sudah. Sebelumnya, ia pernah melakukan hal ini.

Yerim mulai memikirkan ibunya yang berada di bumi. Kira-kira apa yang dilakukan oleh ibunya di sana? Dan apa reaksi ibunya ketika melihat kamar Yerim yang sudah tak berpenghuni? Apakah ibunya itu akan meminta tolong pada penduduk dan menyebarkan berita hilangnya Yerim? Ah, kalau bisa dia ingin menghentikan itu.

Yerim mulai merindukan ibunya. Ingin dirinya mulai menangis sekarang, tapi masih belum bisa.

Memikirkan teknologi di bumi dengan negri ini membuat Yerim bertanya tanya apakah di sini ada sebuah benda yang bernama smartphone? Yang memang sedang sangat trend di bumi.

Jika memang ada ponsel di sini, Yerim ingin sekali menggunakannya untuk menelpon ibunya. Tapi, apakah ada satelit yang menghubungkan negri ini dengan bumi? Eh, tapi apakah ini masih di alam semesta? Yerim ragu. Ia berpikiran ini adalah ruang dimensi lain yang berbeda dengan alam semesta tempatnya.

Bangkit berdiri malas, ia mendekati kaca jendela itu. Menempelkan dirinya di sana, berharap bisa jatuh sekarang itu juga. Tapi kaca itu sungguh tebal dan pengamanannya sungguh tak bisa diragukan. Yerim sangat kagum dengan teknologi di negri ini. Jika nanti pulang ke bumi, ia berharap bisa mendapatkan satu saja benda elektronik di sini. Tapi, apakah ia akan pulang lagi ke bumi? Bukan itu yang penting, apakah bisa pulang?

Sekarang adalah waktu pagi di mana matahari memang masih menampakkan dirinya di arah timur. Tadi saja Jungkook baru berangkat bekerja lagi. Ini sungguh benar benar mirip dengan bumi.

Semua aktivitas di sini sama dengan bumi, sehingga tanpa sadar Yerim lama tidak mengingat tempat asalnya itu saking miripnya negri ini dengan bumi. Ia merasa ia tidak pergi dari bumi, hanya berada di sisi lain dari daerah rumahnya saja. Tapi entahlah itu, Yerim tidak tau.

Mengisi kekosongan, Yerim akhirnya memejamkan mata. Menunggu menangis pun air matanya tak keluar. Gagal sudah sesi bawang bombai yang ia rencanakan.

Terlelap dalam tidur yang nyenyak memimpikan sebuah mimpi aneh yang ia alami di bumi. Memperagakan gerakan meronta meminta dilepaskan, Yerim akhirnya terbangun dengan mata melebar menunjukan sklera matanya yang memerah. Dengan jantung bergemuruh cepat dan nafas tersenggal-senggal, keringat bercucuran dari pelipisnya. Ia...takut.

Di samping ketakutannya, suara pintu terbuka membuat Yerim menoleh. Ia kira itu adalah Jungkook, tapi melihat topeng yang berbeda itu membuat Yerim beringsut mundur. Mencengkeram selimut yang membungkus dirinya di atas ranjang ini.

👤

a/n: oke, hari ini update dua kali.

Gue lagi nggak mood mulai sesi nggak jelas itu, kan tadi pagi udah.

Oke, vote dan komennya jangan lupa. Follow akun pribadi saya juga devinrvly

Salam, devil

My Chaos || JJK (SELESAI)Where stories live. Discover now