7: menumpang (T_T)

228 39 0
                                    

Sejak sidang selesai, Yerim diantar Jungkook pergi ke tempat tinggalnya. Semakin tidak mengerti, maka Yerim hanya dapat menduga semua ini adalah pelatihan untuk dirinya. Seperti yang dikatakan hakim di sidang tadi.

Jungkook pergi, katanya banyak pekerjaan yang menunggu. Yerim tidak mengerti apa yang dimaksud pekerjaan oleh Jungkook. Lelaki itu masih sangat aneh di matanya.

Berguling ke tepi kiri sampai tepi kanan ranjang, begitu seterusnya yang dilakukan Yerim. Sungguh membosankan.

Sebenarnya waktu ini adalah waktu istirahat yang ia harus gunakan baik baik. Apalagi katanya setelah ini akan ada sebuah pelatihan. Waktu tentu di negri ini dengan di bumi untungnya masih sama. Dan sekarang, Yerim sudah istirahat selama dua jam sebelum nanti di penghujung istirahatnya ia harus sudah benar benar memiliki energi yang ekstra. Ia tidak tau, mengapa harus sebegitunya. Yang Yerim pikir pelatihan hanya sebuah pelatihan biasa.

"Bosankah?"

Sebuah suara mampu membuat Yerim memutar kaget ketika sebelumnya ia sedang menghadap ke jendela. Dia lagi. Tapi untung juga sih, daripada penjaga yang tiba tiba masuk tanpa asal usul.

"Hmm," jawab Yerim seadanya.

Jungkook melepaskan Rubashkanya dan menggantungnya di sebuah kastok yang tertera di dinding. Awalnya Yerim menutup mata, tapi mendengar kekehan Jungkook dan suara itu terdengar lagi Yerim akhirnya membuka matanya.

"Tidak apa, aku menggunakan double set setiap hari," ucap Jungkook dengan kekehan yang masih mengiringi.

Yerim mengangguk angguk. Dirinya berdiri dan berjalan keluar kamar. Asal kalian tau, tempat ini mirip apartemen yang berada di bumi. Hanya saja pemandangan kristal dan juga bangunan bangunan yang lebih canggih itu yang membedakan. Bangunan bumi canggih? Di sini lebih canggih. 🙂

"Kau mau kemana?" tanya Jungkook.

"Mau ku buatkan sesuatu?"

"Tidak usah, lagian kau harus istirahat sebelum nanti kau mendapatkan peltihan," sahut Jungkook. Dia merebahkan dirinya di ranjang Yerim tanpa meminta izin dari Yerim yang masih berada di ambang pintu.

Yerim menutup kembali pintunya. Menghampiri sofa yang berada di kamarnya, karena di kasur sudah ada Jeon Jungkook yang sedang tertidur.

"Kenapa di situ?" tanya Jungkook.

"Kau mengambil tempatku," jawab Yerim sambil cemberut.

"Ini tempatku juga," elak Jungkook.

Shit?!

"Apa kau bilang?"

"Ini tempatku, kau yang menumpang," jawab Jungkook mengulang.

"Kalau begitu, aku ingin pergi saja." Yerim terlihat memberengut sambil memeluk bantal yang berada di sofa. "Tolong carikan penginapan lain," lanjutnya.

"Hey, tak semudah itu mencari penginapan. Lagipula, apakah kau tau harga setiap penginapan disini? Sungguh fantastis."

"Kau kan orang sini, jual saja berlian itu. Pasti sangat mahal," celetuk Yerim asal tanpa tau tau tatapan tajam Jungkook tiba tiba terpampang.

"Kau tau? Setiap berlian di sini adalah masing masing nyawa dari nenek moyang kami. Ingin mati kau mengucapkan itu?" ketus Jungkook tajam.

Yerim membelalak.

Glek

Ia menelan salivanya gugup, jantungnya tiba tiba menderu lebih cepat tanpa persiapan.

"E-eh, ma-maafkan aku. A-aku tak tau," ucap Yerim sambil tertunduk. Ia menyatukan dua tangannya berusaha menghilangkan suhu panas-dingin yang tiba tiba menerpa tubuhnya. Rasanya, takut sekali. (T_T)

Jungkook membuang nafasnya kasar dan mengusap wajahnya gusar, ia tidak tau mengapa harus marah di depan Yerim hanya karena itu.

"Tidak, kau tidak salah."

Tidak ada jawaban dari Yerim yang membuat Jungkook kian mendekati wanita itu.

Duduk di samping wanita itu tanpa disuruh, ia terdiam sejenak.

"Pelatihanmu sebentar lagi, akan ku antar nanti. Untuk hari ini, aku tak akan menunggumu. Tapi lain hari aku usahakan akan menunggumu, jangan mencariku nanti," ucap Jungkook mengalihkan pembicaraan.

Masih tak ada jawaban dari Yerim membuat Jungkook menoleh pada tubuh yang sedang meringsut itu. Tiba tiba terdengar isakan menjadikan Jungkook dalam kebingungan.

"Hey, kau kenapa?"

"Maaf," jawab Yerim parau setelah lama tak menyahut.

"Karena tadi? Sudah lupakan saja. Aku pun tak tau mengapa harus marah."

Yerim mendongak dan mendapati wajah tampan yang ia anggap topeng itu sedang berada tepat di depan wajahnya.

Tangan Jungkook pelan terangkat mengusap air mata wanita itu. "Jangan menangis."

Yerim mengangguk.

"Kau tadi bilang apa?" tanya Yerim dengan suara orang khas selesai menangis.

"Jangan menangis?"

"Bukan."

"Yang mana?"

"Tentang pelatihan."

"Ouh yang itu," jawab Jungkook terlihat mengerti. "Tentang pelatihan, aku akan mengantarmu tapi tidak bisa menunggumu untuk hari ini. Hari seterusnya akan aku usahakan untuk menunggumu," jelas Jungkook.

"Memangnya kau akan pergi ke mana?" tanya Yerim.

"Kau tau jadwal ku padat, nona," jawab Jungkook.

"Ish, tidak bisakah kau memberitahukan aku satu saja jenis pekerjaanmu itu?" kesal Yerim lagi.

Jungkook tersenyum melihatnya.

"Apa senyum-senyum gitu?!"

"Tidak, hanya saja aku senang melihatmu kembali cerewet," jawab Jungkook semakin melebarkan cengirannya yang menampilkan deretan gigi kelinci itu.

Dasar Jungkook bertopeng kelinci jadi-jadian - batin Yerim.

👤

a/n: wah, saya double update nih. Bisa langsung swipe up aja:)

Vote dan komennya jangan lupa. Follow saya juga devinrvly

Salam, devil

My Chaos || JJK (SELESAI)Where stories live. Discover now