29: mencari bola kristal

139 17 0
                                    

Jungkook mengendap dengan Yerim, meski beberapa kali menemui prajurit juga.

"Yerim, dimana tempatnya?" bisik Jungkook.

"A-aku tak tau," sahut Yerim.

"Ah, coba ingat-ingat dahulu, aku yakin kau ingat," ucap Jungkook.

"Akan ku coba, tapi kita harus ke ruang utama dulu. Aku akan mengikuti instingku setelah di sana," balas Yerim.

"Baiklah, dimana itu?"

"Aku pikir, mungkin di sana akan ada Lophyta."

"Kita hadapi apapun yang terjadi."

Jungkook kini kembali menuntun jalan Yerim agar tak limbung. Sesampainya di ruang utama mereka sembunyi lagi ketika melihat percekcokan antara orang tua Jungkook dan Lophyta. Ada beberapa peajurit istana dan kastil ini juga yang melindungi masing-masing kubu. Beberapa kali terdengar tawa kampret si tua itu.

Jungkook dan Yerim akhirnya memberanikan diri untuk maju, ikut menghadapi Lophyta.

"Ibunda, ayahanda," panggil Jungkook.

"Jungkookie," seru Alisiea.

"Hahaha, ternyata bocah juga ikut ke sini. Xixi, asal kalian tau, kalian memilih jalan yang salah," gertak Lophyta.

"Tidak! Aku sudah berada di sini dan berarti ini adalah jalan yang benar!" tukas Jungkook tak mau kalah.

"Hahaha, kalian tak akan tau di kana bola kristal itu berada!" seru Lophyta.

"Kami tak mencari itu, yang kami butuhkan mahkotaku," bantah Alisiea tegas.

"Lophyta, kau tak ada hak untuk memrintah negri ini, maka dari itu aku tak akan memberikannya padamu. Itu akan menjadi bencana jika kau yang memang memerintah!" tegas Robin.

"Hah! Hah! Hah!! Kau memang benar Robin, tapi kau juga salah, aku akan memerintah negri ini demi keamanan rakyat dan kesejahteraan rakyat. Setelah aku mengambil alih kerajaan, mereka akan ku suruh untuk menyembahku. Well, itu yang paling baik bagi mereka," papar Lophyta.

"Heol, itu kebodohan terang-terangan yang baru pertama kali aku dengar," sindir Jungkook.

"Diam kau anak muda! Atau gadismu yang kena batunya," kesal Lophyta.

"Jungkook, cepat temukan apa yang kau cari. Kita akan menangani di sini," teriak Robin yang membuat Jungkook mematung.

Yerim yang berjalan dahulu tak menyadari Jungkook yang terdiam sehingga dia jatuh. "Akh," ringis Yerim, tak ada yang membantu kecuali ketika Jungkook tersadar dari keterkejutannya. "Yerim, maafkan aku," ucap Jungkook.

"Kau melamunkan apa?" tutur Yerim, "ayo, sebaiknya kita segera mencarinya.

"Apa kau ingat di mana?"

Yerim memejamkan matanya setelah berdiri dibantu oleh Jungkook. Dia kini berjalan menuju arah utara untuk mwngikuti instingnya. Jungkook hanya mengikuti sambil mencoba melindungi Yerim. Lophyta seperti tak menyadari karena terlalu fokus mempertahankan mahkota Alisiea yang dicurinya.

Yerim dan Jungkook berkali-kali menemui lorong, lorong dan lorong. Tak luput juga tangga yang menurun, buktinya mereka sedang menuruni tangga. Yerim yakin, bola kristak itu ada di sini.

"Yerim, kupikir tempat ini memang cukup rahasia."

"Tidak Jungkook, yang penting dalam hal ini adalah bisakah kau membawaku kabur secepat mungkin setelah mengambil kristalnya?"

"A-aku tak yakin, aku tak memiliki kekuatan seperti itu. Yang kugunakan untuk bepergian adalah kendaraanku."

"Kuanggap kau bisa, tolong," lirih Yerim.

Jungkook mengerjapkan matanya berkali-kali.

Mereka berjalan lagi dan tiba di lorong terakhir karena jalan ini buntu. Di ujungnya terdapat sebuah pintu.

"Apakah ini?" tanya Jungkook.

"Apa sudah ada pintu?" balas Yerim.

"Yah....," jawab Jungkook.

"Baiklah, itu tempatnya." Senyum miring Yerim mengembang, dia membuka matanya dan lebih berjalan dengan cepat.

Cklek

Pintu terbuka dan menampilkan sebuah ruang kosong dan ditengah-tengahnya sebuah bola kristal yang mengambang dengan berputar layaknya planet pada orbitnya.

"Yerim, kristalnya sangat mengenaskan," lirih Jungkook.

"Apa ini buruk?"

"Yah, ini buruk. Seluruh kekuatan pasti akan hilang jika kristalnya tak berwarna putih lagi," ujar Jungkook.

"Yasudah, segera ambil kristalnya Jungkook!" perintah Yerim.

"Tak semudah itu, sepertinya kristalnya dilindungi mantra," tukas Jungkook.

"Apapun itu, aku rela mati jika harus mengambilnya," timpal Yerim.

Dia maju dan tanpa takut langsung memegang bola kristal itu.

"YERIM!" teriak Jungkook.

Yerim menariknya terus menerus sampai akhirnya Jungkook juga ikut bergabung.

Kristal perlahan mulai tergeser dari mantranya, dan ketika sedikit lagi, akhirnya keluar. Yerim terpental jauh dan perbannya lepas. Jungkook kini memegangi bola kristal ditangannya.

Dia tersenyum tapi baru menyadari bahwa Yerim tak ada di sampingnya. Suara dentuman tubuh yang terjatuh dan terbentur di dinding.

👤

a/n: malam guys, cape saya. Nyelesain chapter ini hari ini. Besok lanjut. Mohon ya kakak admin😭🙏🏻

salam, devil devinrvly

My Chaos || JJK (SELESAI)Where stories live. Discover now