26: ada apa ke istana?

104 20 0
                                    

Yerim sampai di istana, dengan pengawal tentunya. Mereka mengendap sesuai irama Yerim. Sampai di depan kamar Jungkook, Yerim sedikit gugup. Dia akhirnya memberanikan diri dan membuka pintu yang menjulang tinggi itu.

Deritan pintu tak seperti deritan pintu biasa, ini seperti gerbang ketika terbuka.

Jungkook berdiri di dalam sana, menatap ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka. Menampilkan dua penjaga yang asing. Yerim tak terlihat karena sekarang ia hanya sebuah jiwa yang seperti udara.

"Siapa kalian?" tanya Jungkook.

"Maaf tuan, kami hanya sedang melakukan penjagaan di istana," jawab salah satu pengawal.

"Untuk apa?"

"Inikan pekerjaan kami," jawab pengawal lain.

"Tapi kalian terlihat asing," ujar Jungkook.

"Maaf tuan, kami memiliki masalah sampai mengharuskan berganti baju."

Yerim memanfaatkan percakapan mereka untuk mengendap diam-diam masuk ke tubuhnya sendiri. Itu yang dikatakan Lophyta.

Tapi, berputar-putar Yerim mencari dan nihil. Dimana raganya berada?

Yerim ingin sekali membuka lemari yang ada, tapi dia di sini secara diam-diam. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah keanehan yang tertutup di selimut kasur Jungkook.

Ia pun pergi ke sana dan ketika menyibaknya, ternyata itu jasad Yerim. Yang benar saja? Jungkook menaruhnya bersebelahan dengan ia tidur. Mana mungkin Jungkook bisa melupakannya. Tapi, apakah Yerim rela jika Jungkook melupakannya?

Yerim mencoba masuk meski terasa sakit sampai akhirnya jeritan yang ia tahan pun keluar. Jungkook berbalik untuk melihat sumber dari jeritan itu. Ia melihat selimutnya tersibak dan tubuh Yerim yang sudah tak ada di sana. Hanya saja, ia melihat tubuh Yerim yang berjalan ke arahnya dengan senyum.

Dia Yerim, asli. Dan bukan Lophyta.

"Yerim, apa kau sudah bebas?"

"Jungkook," desis Yerim, matanya mengkode dengan melihat kedua pengawal itu. "Sssstt," desisnya lagi.

Jungkook berbalik, apakah kedua pengawal ini milik Lophyta?

Tanpa pikir panjang dan sudah melupakan kejadian cekcok dengan Yerim, Jungkook berkelahi dengan kedua pengawal itu. Tak mudah dikalahkan, hanya saja karena Jungkook adalah seorang pangeran tentu saja dia menang.

Kedua pengawal itu terkapar lemas. Jungkook menghampiri Yerim.

"Yerim, ada apa kau kesini?" tanya Jungkook.

"Apalagi selain memintamu mengantarku pulang ke bumi," ucap Yerim enteng.

"Tapi." Jungkook terlihat berat hati.

"Sssstt, tenang Jungkook. Semua akan baik saja. Dan aku memohon padamu setelah mengantarku pulang, tolong tangkap Lophyta dan musnahkan dia. Dia ancaman bagi negri ini. Dan, satu lagi. Bola kristal itu yang menyebabkan dia masih hidup. Aku tidak tau harus menyuruhmu apa. Tapi, ada bola kristal palsu dan bola kristal asli di sana. Aku yakin kau bisa Jungkook," ucap Yerim.

"Tapi, aku tak bisa melakukannya tanpamu," ujar Jungkook.

"Apa kita harus ke sana sekarang?"

Jungkook mengangguk.

"Xixi, ayo, aku akan membantumu," ujar Yerim. Dia pun berjalan dahulu di depan.

Jungkook tersenyum sebentar dan mengikuti langkah Yerim.

Sesampainya di depan, kedua mendapati beberapa prajurit sudah pulang, karenanya mereka langsung saja memasuki ruang utama istana yang sudah kembali menampakkan kedua pemimpin negri ini.

"Ibunda," panggil Jungkook. Alisiea dan suaminya mendapati Jungkook di lurusan setelah memalingkan muka satu sama lain.

"Jungkook, apakah dia wanita itu?" ucap Alisiea.

"Ya, ibunda. Tapi, dia tak seperti yang ibunda pikir. Aku hanya mengarang waktu itu," papar Jungkook.

"Lalu apa maksudmu atas segalanya, pangeran?" tegur Alisiea.

"Tidak ada ibunda, aku hanya ingin seseorang tertangkap," jawab Jungkook.

"Siapa itu?" tanya Alisiea dengan kernyitannya.

"Lophyta, si nenek tua reyot."

"APA?!!"

👤

a/n: oh gosh, astaghfirullahal'adziim. Mengerjakan tugas menumpuk itu rasanya lebih mudah:)

Bye

salam, devil devinrvly

My Chaos || JJK (SELESAI)Where stories live. Discover now