Sang pelayanan pun menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecil. Gevandra seperti mengajak adiknya yang masih SD, bukan gadis yang sudah SMA.

"Yaudah, mbak mau pesen ayam geprek yang nggak pedes, es krim rasa coklat, vanila sama stroberi," Ujar Liora,  kemudian ia menoleh kearah Gevandra "Kamu mau apa?"

Baru saja Gevandra membuka mulutnya untuk menjawab, Liora sudah mencelanya "Mbak matanya dijaga dong! Nggak usah ngliatin pacar saya aja. Ini pacarnya disampingnya loh! Mbak nggak liat emang?"

Pelayan itu mengerjapkan matanya.Dia sampai lupa kalau dua remaja ini adalah pembeli. Memang daya pikat seorang Gevandra setinggi itu.

"Maaf dek maaf," Ujar pelayan itu canggung. Pasalnya seluruh pengunjung kafe terlihat seperti mencemooh nya. "Mau pesan apa?"

"Nggak jadi. Udah kenyang," Liora langsung bangun dari duduknya dan keluar dari kafe dengan perasaan kesal.

"Sayang!" Teriak Gevandra memanggil Liora. Tapi gadis itu tetap melanjutkan jalannya "Saya pesen ayam geprek dua, es krim rasa coklat dua cup. Dibungkus mbak. Saya tunggu dimobil."

Setelah memesan, Gevandra langsung mengejar Liora. Ia terkekeh sendiri, pasti gadisnya cemburu.

"Sayang," Panggil Gevandra saat sudah masuk kedalam mobil.

Liora melengos kesamping. Tidak ingin melihat wajah Gevandra. "Kenapa lama? Kenalan dulu? Tukeran nomer WA?"

Gevandra terkekeh, kemudian ia memeluk Liora dari samping "Lucu banget sih kalau lagi cemburu."

Liora menoleh "Siapa juga yang cemburu?" Liora menatap Gevandra ganas.

Gevandra beralih mengusap puncak kepala Liora "Aku tadi pesen ayam geprek sama es krim. Nanti dianterin kesini. Nggak lucu kan kalau kita nggak jadi makan gara gara kamu cemburu," Gevandra menahan senyumnya.

"Aku nggak cemburu," Liora menekankan kata-katanya. Mana ada dia cemburu. Ia hanya kesal saja.

Beberapa saat kemudian ada seorang pelayan yang mengantarkan pesanan Gevandra. Cowok itu langsung membayar pesanannya sedangkan Liora langsung memakan ayam gepreknya dengan lahap.

"Pelan pelan makannya," Ujar Gevandra. Kemudian ia mengambil makanannya.

Dan sekarang mereka sudah selesai makan. Gevandra menjalankan mobilnya membelah jalan raya. Sedangkan Liora begitu lahap memakan es krimnya.

"Es krimnya jangan dihabisin semua. Aku satu dong," Ujar Gevandra melirik es krim ditangan Liora.

Liora melirik Gevandra dan menyembunyikan es krimnya kesamping. Tanpa memperdulikan Gevandra, ia kembali memakan es krimnya dengan enjoy. Dan akhirnya ia menghabiskan dua cup es krim sendirian.

Setelah es krimnya habis, Liora mengangkat kepalanya "Loh ini mau kemana?" Tanyanya. Karena mereka melewati jalan bukan menuju apartemennya.

"Ke apartemen aku."

🍁

"Sejak kapan kamu punya apartemen?" Tanya Liora. Kini ia dan Gevandra sedang duduk di kamar apartemen cowok itu.

"Udah lama, waktu masih di London. Kalau pas pulang ke Indonesia, aku tinggal disini," Jawab Gevandra.

"Sebenernya kamu itu siapa sih? Kenapa bisa kamu tau segalanya tentang aku? Sedangkan kamu di London dan baru pindah ke Indonesia belum lama," Tanya Liora penasaran "Kita sebelumnya pernah kenal ya?"

Gevandra tidak menjawab, cowok itu malah berjalan kearah lemari. Ia membuka pintu lemari dan mengambil sesuatu di dalamnya.

Kemudian ia menghampiri Liora,  memberikan sebuah paperbag yang baru saja ia ambil di lemari "Buat kamu."

"Apa?" Liora menerima paperbag tersebut. Kemudian ia membukanya. Ia tersenyum lebar saat melihat isinya adalah sebuah dress yang berwarna soft pink. Warna kesukaannya.

"Suka?" Tanya Gevandra. Liora mengangguk semangat.

"Buat apa kamu ngasih dress ini?" Tanya Liora. Baru saja Gevandra ingin menjawab, ponsel cowok itu berdering.

"Siapa?" Tanya Liora.

"Nggak tau, nggak ada namanya," Jawab Gevandra.

"Sini," Liora langsung merebut ponsel Gevandra dan mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Gevan sayang. Aku Terre, sekarang aku udah ada di Indonesia, nyusul kamu."

"Aku seneng banget tau!"

Liora langsung mematikan sambungan teleponnya. Kemudian ia melempar ponsel itu kepangkuan Gevandra.

"Dari siapa?" Tanya Gevandra.

"Terre," Jawab Liora malas.

"Terre? Siapa?" Tanya Gevandra bingung.

Liora mengedikkan bahunya "Pacar kamu kan. Tadi dia manggil kamu sayang. Terus katanya udah ada di Indonesia nyusul kamu."

"Nggak ada. Pacar aku cuma kamu," Jawab Gevandra, kemudian ia ingat akan sesuatu "Aku inget, Terre itu temen SMAku waktu di London. Dia juga orang Indonesia. Tapi kita cuma temenan kok."

"Pacaran juga nggak papa. Nggak penting juga," Sahut Liora sewot.

Gevandra tersenyum lebar, kemudian ia mencubit hidung Liora pelan "Udah dibilang, kamu itu lucu kalau lagi cemburu."

"Aku nggak cemburu," Liora memutar tubuhnya kesamping, memunggungi Gevandra.

Gevandra terkekeh. Ia senang, dengan Liora cemburu berarti gadis itu sudah menerimanya. Hal yang sudah ia nantikan bertahun-tahun lamanya.

"Tadi kamu tanya aku ngasih kamu dress buat apa kan? Aku mau ngajak kamu jalan, sana pake dress nya," Ujar Gevandra. Mengalihkan pikiran Liora dari Terre. Gevandra tidak kenal dekat dengan Terre. Gadis itu hanya teman sekelasnya saja.

"Males," Sahut Liora cuek.

"Yakin?" Tanya Gevandra Liora mengangguk.

"Kalau nggak mau, berarti emang cemburu," Gevandra terkekeh saat Liora langsung meraih dress yang diberinya dan berjalan menuju kamar mandi.

🍁

Possessive Psychopath (TERBIT)Where stories live. Discover now