15. Sejarah paha ayam

29.6K 4.3K 1.2K
                                    

🔥🔥🔥🔥🔥

Happy reading

*

**

Setelah puas menangis di danau, spot favorit bagi Sea untuk menumpahkan segalanya.

Sea memutuskan untuk kembali pulang dan beristirahat. Menangis juga mengeluarkan tenaga.

Tidak jauh dari rumah, masih di atas motor, Sea menyipitkan matanya.

"Lah," heran Sea.

Sebuah motor GSX berwarna putih lengkap dengan pria berhodie hitam parkir di depan pagar rumahnya.

Tidak salah lagi. Ini Galaksi. Meski Sea tidak hapal plat motor Galaksi, ia tahu jenis motor Galaksi.

Sea menepikan motornya tepat di sebelah motor Galaksi terparkir.

"Kak Galaksi?" panggil Sea membuka kaca helmnya.

Galaksi yang masih memakai helm fullface tetap diam.

"Kak?"

"Ngapain?" tanya Sea heran.

Galaksi hanya diam.

"KAK!" pekik Sea.

"Saya haus, kelamaan nunggu kamu," ujar Galaksi membuka kaca helmnya.

"Lah, ngapain nunggu?" tanya Sea heran.

"Kan gak Sea suruh," gerutu Sea.

"Nanyanya nanti aja, buka kunci pagar rumah kamu, saya kebelet pipis," ujar Galaksi mulai kembali menghidupkan motornya.

Sea mengernyit heran, namun tetap membuka pagar rumahnya.

"Haus atau kebelet pipis?" tanya Sea. 

Galaksi tidak menjawab, ia melenggang masuk.

"Dih, kok serasa dia yang punya rumah sih?" gerutu Sea pada dirinya sendiri.

Tak lama, Sea juga ikut masuk.

"Buruan," ujar Galaksi kala Sea masih kesulitan mencari kunci rumahnya.

"Orang sabar di sayang Tuhan!" ketus Sea.

Dalam hati Sea merutuki pria ini. Kenapa dirinya yang terlihat seperti pembantu di rumahnya sendiri?

"Keluarin dulu barang-barang di tas kamu," ujar Galaksi.

"Sabar Kak, sabar!" ketus Sea. Kini dengan gerakan cepat Sea mencoba membuka pintu rumahnya.

"Kamar mandi di mana?" tanya Galaksi saat pintu berhasil terbuka.

"Pojok," jawab Sea.

"Pojok mana Sea? Pojok tenggara, barat daya, barat laut, atau timur laut?" tanya Galaksi.

"Sea gak hapal mata angin!"

"Terus pojok mana?" tanya Galaksi.

"Noh, yang ada tulisan toilet!" ketus Sea.

"Noh mana sih?" ujar Galaksi. Sea menahan diri untuk tidak mencakar wajah Galaksi.

"ITU KAK! ITU. POJOK KANAN!" ujar Sea menunjuk ke arah sudut kanan rumahnya.

Galaksi melenggang masuk dan Sea sengaja membiarkan pintu rumah terbuka, takut menimbulkan kesalahpahaman meski tidak akan ada yang salah paham juga, mengingat Sea tinggal di sebuah kompleks yang isinya adalah orang-orang cuek dengan jarak rumah yang cukup jauh.

Sagala Où les histoires vivent. Découvrez maintenant