3. Ekspetasi patah

36.9K 4.5K 629
                                    

Haloo...

Happy reading new version.


***

Tampak Galaksi sedang berjalan dengan ponsel di sebelah telinganya. Banyak manusia yang menyapanya. Galaksi hanya mengangguk dengan senyum tipis. Langkah kakinya bergerak ke arah sekre, "Maaf, Ma." Galaksi menghela napasnya, ia membuka knop pintu sekre, semua mata mengarah padanya. "Galaksi tutup dulu."

"Ya ampun," ujar Viona. Matanya berkaca-kaca. Sudah bukan menjadi rahasia umum jika si bendahara dan kedua anak litbang sudah bersatu dengan satu laptop di tengah, artinya mereka sedang menonton drama Korea.

"Berkas udah di tanda tangani belum, Rel?" tanya Dika pada Aurel.

"Tinggal satu lagi. Masih di print," sahut Aurel.

Galaksi mengarah ke sisi kanan. Tepat pada tiga manusia yang sedang menye-menye dengan scane menyedihkan. "Mesin belum di perbaiki?" tanya Galaksi.

"Viona!" panggil Revan keras. Viona, Cimi dan Rey mengerjap kaget. Buru-buru mereka menghapus air matanya.

"Kenapa Van?" tanya Viona.

Galaksi menggeleng, Revan berkacak galak. "Di tanyai sama PakGub!" ketus Revan. Cimi dan Rey menunduk, mereka menjeda vidio yang sedang berjalan. "Korea terus! Lu juga Rey, cowok doyan drama menye-menye!" sindir Revan.

"Udah gak usah jadi panjang," tegur Aurel.

"Mesin belum di perbaiki?" tanya Galaksi.

"Belum,kan kesendat karna ketemu jadwal Ospek," jawab Viona. Galaksi mengangguk.

Di Universitas Negeri Mayor O King ada dua rangkaian Ospek. Yang pertama, Ospek Universitas dan sudah di laksanakan kemarin. Ospek kedua adalah ospek Fakultas. Seperti setiap tahunnya, Ospek fakultas FMIPA di singkat menjadi KM;kesatuan MIPA. Ini jelas berbeda. Jika hari pertama Ospek berisi sekitaran yel-yel, tari penyambutan, kata sambutan dari banyak pihak, dan penampilan seni dari alumni, maka KM akan lebih di rinci. Di masukan dalam satu ruang yang sudah di bagi-bagi. Menjelaskan tentang kegiatan pemula untuk mahasiswa baru agar tidak merasa salah jurusan.

"Konsumsi aman?" tanya Galaksi pelan. Mereka sedang di dalam ruangan. Sebentar lagi, jam akan menunjukkan waktu makan siang.

"Si Deno tuh seksi konsumsi," celetuk Revan.

"Aman. Sellow Van! Lu dari kemarin nanya ini mulu," kesal Deno.

"Divisi lu gak kelihatan semua, emang karna kabur atau gimana?"

"Lagi jemput nasi kotak elah!" ketus Deno.

Tak lama ponsel Galaksi bergetar. Sebuah notifikasi dari Ara masuk, adiknya hanya mengatakan sedang on the way.

"Ada love-love tuh! Lu udah taken Gal?" tanya Leon penasaran. Mengenai asmara, Galaksi memang sangat tertutup, tidak pernah mencuat gosip wanita yang sedang dekat dengannya selain Aurel.

Galaksi menatap Leon tidak suka."Lancang!" ketus Galaksi.

Leon terkekeh "Maaf bos," ujarnya.

"Masih ada yang ingin di tanyakan?" tanya Aurel.

"Kak?" seorang pria mengangkat tangannya.

"Iya kenapa?" jawab Aurel.

"Jam makan siang masih lama ya?" tanya pria dengan tubuh tambunnya. Revan reflek tertawa, sedangkan Galaksi hanya menatap datar. Tapi bukan menatap pria itu, melainkan wanita yang ada di belakangnya.

Sagala Where stories live. Discover now