46. After putus

21.3K 3.9K 1.7K
                                    


Semua akan indah pada waktunya.
Semua akan terkejut pada akhirnya.

Hahahah

Tawa devil.

Happy eh selamat deg-degan reading.



***
Sea menguatkan hatinya untuk tetap berangkat ke kampus, meski banyak peluang ia bertemu dengan Galaksi, tapi ia berharap itu tidak terjadi. Lagi pula, mengingat pada masa mereka masih pacaran, jarang sekali mereka bersama-sama di kampus, jadi menurut Sea ini cukup aman.

Sea duduk diam dengan headset di telinganya. Jemarinya membalikkan lembaran kertas di dalam buku yang ia baca. Saat ini, keadaan perpustakaan kampus tidak begitu rame. Musik instrumen mengalun, memberi ketenangan di hati Sea.

Sesekali hati Sea merasakan nyesh mengingat kejadian kemarin malam, tapi segera ia menggeleng untuk menepisnya.

"Gila lu!" ketus seorang pria di meja belakang yang suaranya berhasil mengusik Sea. Ia mematikan play music di ponselnya, namun tetap menyumpal telinganya.

"Lu gak bisa main cabut aja dari BEMF, Gal!" ujar Wisma lagi. Sea tidak perlu menoleh, ia tau itu adalah suara Wisma.

Tapi, tunggu, apakah Galaksi mengundurkan diri dari jabatannya? Tapi kenapa?

"Keputusan gue udah bulat, Wis."

"Gue gak pernah siap jadi pemimpin. Gue selalu bilang sama lu, gue maju menjadi wakil karna gue percaya kinerja lu sebagai ketua. Gue percaya BEMFIMPA bakal maju di bawah kepemimpinan lu."

"Gue mau fokus, Wis, maaf kalau putusan gue tiba-tiba gini."

"Lu argh, sialan!" ujar Wisma geram.

"Mending kita keluar, tangan gue gatal pengen ninju lu!" maki Wisma.

"Untung penjaga perpus lagi ke toilet," ujar Revan.

"Tapi, kalau Wisma jadi ketua, bisa di jamin gue pasti yang bakal di seret jadi wakil. Gue gak mau Galaksi, astaganaga, lu kenapa sih, buat keputusan mendadak ngalahin tau bulat, lu mau ngalahin Mang Nurdin si penjual tahu bulat?"

"Gue goreng juga lu dadakan!" ketus Revan.

"Lihat," ujar Galaksi menunjuk pada layar monitor laptopnya.

"Lu lulus tahap pertama ke Jepang?" tanya Revan. Galaksi mengangguk, Sea menarik senyumnya tipis. Dalam hati, ia bersyukur atas pencapaian Galaksi.

"Gue mau fokus kejar SKS, ngerjain laporan, gue udah gak punya waktu buat demo, meeting, dan pertemuan-pertemuan lainnya. Deadline di depan mata."

"Sejak kapan lu seambis ini?" tanya Revan tidak habis pikir.

"Van, gue lagi ngerjain laporan, bisa tinggalin gue?"Revan menghela napas berat.

Galaksi menghidupkan ponselnya untuk melihat jam. "Bentar lagi gue mau bimbingan."

"Anjing, kok lu udah bimbingan sih?" kaget Wisma.

"Mending kalian pergi," usir Galaksi.

"Oke. Kita bakal pergi, tapi jawab pertanyaan gue dulu."

Galaksi menoleh. "Lu ngapain ngapus foto cewek lu?" tanya Revan. Ketikan jemari Galaksi berhenti. Deguban jantung Sea berdetak dengan cepat. Bahkan ia tidak tau perihal ini. Buru-buru tangannya membuka aplikasi instagram, dan benar saja, tidak ada lagi gambar dirinya di akun Galaksi.

Sagala Where stories live. Discover now