40. Nak, I'm so sorry.

27.9K 4.5K 1.9K
                                    

Aku tahu, kalian kecewa cerita ini enggak sampe ending, tapi tenang, aku bakal spoiler dikit-dikit per bab.

Oh ya, kalian berhak kecewa, bahkan marah, tapi aku luruskan satu hal yaaa, jauh sebelum hari ini aku udah beri pengumuman di setiap part menjelang part ini, kalo cerita ini emang gak bakal di lanjut.

Jadi tolong, sebelum marah-marah, budayakan membaca. Jangan lgsg baca ceritanya, baca pengumumannya juga

Dan kalo mau menyampaikan kekecewaan, pakailah bahasa yang baik dan sopan, karna bahasa yang kotor dan jahat, gak akan segan2 langsung ku blokir.

Selamat membaca :*

***

Galaksi dan Rigel tiba di rumah tapi anehnya, hanya ada Wulan, Irene, Orion, dan Kanaya di ruang tengah.

"Bocil kesayanganku mana Ma?" tanya Rigel.

"Loh, kok tanya Mama? Kan sama kalian," ujar Kanaya.

"Si bocil naik grab sama Kakak ipar tadi Ma," ujar Rigel. Galaksi hendak menghubungi Sea, namun wanita itu sudah lebih dulu menelponnya.

"Kak, maaf banget, aku baru bisa ngabarin Kakak. Ara di rumah Sea, dia ngotot gak mau balik dulu."

"Kalian udah sampai?" tanya Galaksi.

"Udah, Kak. Ini gimana sama Ara? Kakak mau jemput?"

"Gapapa dia di sana dulu. Jangan lupa makan ya. Tanyai dia mau makan apa nanti, saya order dari sini."

"Iya. Kakak tenang aja ya. Gak usah terlalu di pikirin. Ara aman sama Sea."

"Iya. Hati-hati kalian."

"Iya, Kak."

"Ara nginep di rumah Sea, Ma."

"Jemput Gal," ujar Orion.

"Daddy gih," ujar Galaksi remeh mendudukan pantatnya di sofa.

"Eggh, Ara ngambek Dad?" tanya Irene.

"Enggak. Cuma lagi mau main ke tempat Sea aja," ujar Orion.

"Yahh dia gak bisa anter aku ke Bandara dong? Kan malam ini aku flightnya," ujar Irene.

"Siap-siap, yok, Ren," ajak Wulan.

"Sebentar ya, Dad, Ma," pamit Irene. Kanaya mengangguk. Suasana ruang tengah kembali sunyi.

Kanaya turut beranjak. Tanpa sepatah kata.

"Hhh." Helaan napas berat Orion keluarkan.

"Kalian mau makan apa? Biar Daddy order," ujar Orion.

"Mama kayanya gak bakal masak," ujar Orion pelan.

"Nanti kita order masing-masing aja, Dad," jawab Rigel.

***

Tiga pria di rumah kembali dari bandara. Misinya mengantar Irene telah selesai. Kanaya tidak ikut dengan alasan sedang tidak enak badan. Tapi ia tetap mengantar Irene penuh dengan sayang meski hanya di depan pintu.

"Sepi ya, Dad," ujar Rigel melas.

"Tanyai, Ara udah makan atau belum Gal," ujar Orion.

"Gak aktif," jawab Galaksi.

"Daddy, mending Daddy naik ke atas, bujukin Mama."

"Percuma. Mamamu gak bakal ke sentuh."

"Ya usaha aja dulu, Dad."

Sagala जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें