1. Say no to new sister

102K 5.7K 1.3K
                                    

Ini cerita sequel dari Suamiku Dosen.
Jangan lupa vote, koment dan share.
Sekalian follow juga boleh hehe.



"Berekspetasi tinggi terhadap
penulis boleh saja, asal siap menanggung sakitnya."
Nanas Simarmata

Happy reading, ya.




***



"Gak!" ujar seorang pria dengan rahang yang menegas. 

Ayah dari anak yang tampak kesal itu duduk tenang dengan wajah datarnya. Pria yang semakin tua semakin tampan itu tidak berubah sama sekali.

"Emang apa yang Abang takutin?" tanya Mamanya dengan tatapan lembut, atensinya mengarah pada putra pertamanya yang sangat terbakar dengan kabar yang mereka sampaikan.

"Mama udah usia berapa coba?" tanya Galaksi ketus.

"Abang gak inget usia Mama?"

Kanaya pun semakin tampak muda di usianya yang sudah menginjak kepala empat. Bagaimana tidak bahagia, dirinya di kelilingi banyak cinta dan di jaga banyak pasukan.

"Mama udah empat puluh tahunan 'kan? Usia yang sangat sensitif untuk hamil lagi!" ujar Galaksi dengan deru napas memburu.

Siang tadi, sekitar jam dua belas Ara menghubunginya. Katanya ada hal penting yang hendak keluarganya bicarakan, membuat Galaksi dengan sangat terpaksa meninggalkan kampus.

Padahal ini adalah tahun ajaran baru, waktu tersibuk bagi Galaksi di masa kepemimpinannya sebagai gubernur BEM FMIPA.

Orion menatap Rigel, "Kalo menurut Igel gimana?" tanya Orion.

"Nah iya. Igel 'kan juga anak Mama," timpal Kanaya.

"Igel mah setuju-setuju aja," jawab Rigel. Pria yang baru memasuki dunia perkuliahan itu tampak santai.

"Lu gak sayang Mama apa!" ketus Galaksi menatap galak Rigel.

"Lah ya kalau udah hamil masa mau di gugurin? Ya kan gak mungkin," ujar Rigel.

"Lagian lu gak sayang adek yang Mama kandung?" balas Rigel sengit. Galaksi menatapnya tidak suka.

"Lagian biarin sih Mama hamil, Ara kan jadi punya temen. Bang Galak sama Bang Igel kan udah sibuk sama dunia masing-masing sekarang," ujar Ara.

"Lu udah SMA, Ra. Bukan waktunya lagi kita nemenin lu main!" ketus Galaksi.

"Iya. Itu yang buat Ara kesepian. Ruang yang biasanya ramai akan cerita eksperimen sekarang udah jadi ruang tak berpenghuni. Kalau Bang Galak masuk, Bang Igel pergi entah kemana. Giliran Bang Igel masuk, Bang Galak pergi juga!" curhat Ara.

"Kita 'kan udah punya kesibukan," ujar Rigel.

"Ya makanya itu, biarin aja Mama punya anak lagi. Ara jadi punya mainan baru."

"Makanya ikut organisasi biar punya arena kesibukan!" ketus Galaksi.

"Iya! Karna organisasi juga yang buat bang Galak lupa kalau Ara udah tumbuh sebesar ini 'kan!" Ara mulai tersulut. 

Orion berdehem pertanda agar mereka menghentikan adu mulutnya.
Kanaya menghela napasnya.

"Lagian Mama masih punya Daddy. Suami Mama. Hamil itu hal wajar 'kan?" tanya Orion.

Sagala Where stories live. Discover now