8. Jas lab

33.7K 4K 741
                                    

Halo.
Akhirnya bisa update juga.
Happy watching, ya!
Semoga suka dengan new version.

***

Hiruk pikuk kampus menyapa Sea. Beragam aktivitas berlalu lalang di lorong gedung MIPA.

"Ya? Hari ini bukan sih pengumuman?" tanya Lala. Sea mengangguk. Pengumuman yang Lala maksud adalah hasil seleksi BEMF.

"Berharap banget gue si Clara gugur!"
"Amin," jawab Sea. Tidak terbayangkan olehnya jika harus satu organisasi dengan Clara.

"Kira-kira, nanti infonya di mana ya?"

"Paling nomor kita di invite ke group gitu, La," ujar Sea. Lala ber oh ria, lalu mereka masuk ke dalam kelas yang masih sepi.

"Eh bentar," ujar Lala menzoom ponselnya.

"ANJIR GUE KETERIMA!" pekik Lala. Sea mengusap dadanya, cukup kaget dengan pekikan Lala.

"Kok nama lu ada sih?" ujar Erik tiba-tiba muncul. Lala menatapnya sinis. "Semoga aja beda biro."

"Eh, Ya, lu juga ketrima nih, ada nama lu."

"Keknya mah di terima semua, La. Tau sendiri yang daftar juga gak banyak. Ya gimana mau banyak ya, boro-boro mikirin organisasi, bisa lulus on timeaja udah sujud syukur."

"Jadi gue gak boleh senang nih, Rik, karna lulus seleksi?" tanya Lala.

"Harusnya enggak, kan jatuhnya gak di saring," ujar Erik santai. Sea tertawa sedangkan Lala sudah mengumpat.

Tak lama seorang pria dengan jas di tubuhnya masuk dan sedikit berteriak, "Langsung ke lab aja ya, Wey," ujarnya.

"Udah lu info ke group belum, Nga? Belum semua nih anak-anak masuk," ujar Erik.

"Belum, Rik, ponsel gue meninggoy," ujar Rangga.

"Mampus gue," ujar Sea heboh. Erik yang sudah sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya menoleh, seakan bertanya ada apa.

"Goodie bag tempat jas gue ketinggalan," ujar Sea.

"Dih, pea. Hari pertama loh ini," ujar Lala.

"Rik gimana?" tanya Sea panik.

"Sebentar, gue mikir dulu," ujar Erik.

"Pinjem kating kali ya, ada yang punya jadwal?" tanya Lala.

"Oh iya, angkatan Kak Galaksi praktik ntar sore, sana gih," ujar Erik.

"Lu tau dari mana?"

"Pokoknya tau aja, udah sana, gue mau ambil sesuatu dulu," ujar Erik.

"La, temenin," ujar Sea.

"Yaudah ayok," ujar Lala menarik tangan Sea. Tidak peduli dengan label sebagai mahasiswi, mereka terus saja berlari.

"Itu Kak Riska," ujar Lala. Napas yang masih ngos-ngosan membuat Riska mengernyitkan dahinya. "Kak? Maaf, tau kelas Kak Galaksi gak?" tanya Lala sopan.

Sagala Where stories live. Discover now