48. Goodbye JKT

10.7K 857 107
                                    

Tidak terasa, kita udah mulai dekat dengan perpisahan yaaa.


***
Sea duduk dengan diamnya. Arina menguatkan hatinya untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi.

"Ma, Sea mau pindah dari Jakarta," ujar Sea tenang. Lala melongo mendengarkannya. Ardi turut diam, baginya ini adalah masalah internal Arina dengan putrinya.

Tentu, Arina tidak perlu terkejut dengan keputusan Sea.

"Untuk kuliah, Sea bakal ulang dari awal. Mama gak perlu mikirin biayanya, Sea bakal usaha lewat online shop yang udah Sea bangun."





*Sebagain text hilang








*Cerita fullnya ada di novel Sagala





*Bisa di beli di Toko Buku Online kesayanganmu







Brakkk

Sea melempar apa pun yang ada di atas meja.

"SEA," pekik Lala. Arina sudah menangis.




*Sebagain text hilang demi penerbitan

"Dan pada akhirnya aku hancur, Ma," tangis Sea meledak lagi.

"Aku kehilangan Kak Galaksi, aku kehilangan Ara, aku kehilangan Rigel dan semua kebaikan mereka." Lala mengusap punggung Sea dengan perasaan nyeri. Tidak pernah terbayangkan jika ada di posisi Sea.


*Sebagain text hilang



Sea diam. Di sini bahkan Mamanya juga korban. Mamanya di titik yang paling menyedihkan.

"Jangan pernah berhenti mencintai Papa, Sea."

Sea merasa tercengang dengan pengakuan dari Arina. Bagaimana mungkin wanita ini tetap membela seseorang yang sudah menyakitinya.

"Kita ketemu sama Galaksi, siapa tau Galaksi belum tau perihal ini."

"Gak perlu, Ma," lemah Sea.

"Hanya dengan cara ini, aku bisa bantu Papa buat tebus semua kesalahannya."

"Sekarang, Sea udah terima. Sea bahkan udah ikhlas kehilangan Kak Galaksi, dan pergi mungkin menjadikan keadaan semakin mudah, Ma."

"Mungkin, meninggalkan Jakarta untuk selamanya adalah pilihan paling bijak saat ini."

"Kamu mau ke mana, Ya?"

"Yogja?" tanya Ardi.

"Jangan Pa, Irene kan di sana. Kita ke Surabaya aja, rumah dulu belum Papa jual kan?"  tanya Lala. Ardi menggeleng.

"La, lu gak perlu ikut. Lu tetap aja lanjutin kuliah lu. Dan Ayah juga temenin Lala sampe dia lulus, kalian berkunjung saat libur ke sana."

"Enggak. Gue tetap ikut."

"Lu gak usah GR! Ini kesempatan buat gue pindah jurusan!" galak Lala.

"Kamu yakin, La?" tanya Ardi.

"Yakin, Pa, Lala gak kuat sama jurusan Lala. Udahlah, ambil kampus swasta aja, bila perlu kelas karyawan biar jam belajarnya sedikit," ujar Lala.

"La, jangan. Sayang banget kuliah lu. Lu gak bego-bego amat kan? Lu cukup pintar di mata kuliah jurusan," lirih Sea.

"Kampret! Oke gue jujur! Sekarang gue saudara lu jadi gue harus ikut ke mana keluarga gue pindah."

Semua diam menatap kagum Lala.

Sagala Where stories live. Discover now