Chapter 38

8.8K 976 169
                                    

Vote dan Komentar ya!
Follow noventyratnasari

-oOo-

"Sea, kamu berantem sama Aland?"

Sea menghentikan kunyahan nya, matanya bergulir random mencari alasan tepat yang akan ia berikan pada Mama. Bukan niat Sea ingin berbohong, tapi ia tidak ingin membuat keluarganya semakin khawatir pada keadaan Sea.

"Enggak, Ma. Kenapa?" tanya Sea.

"Mata kamu sembab, kamu habis nangis?" Sea menyentuh matanya yang membengkak terasa empuk saat di sentuh.

Kemudian gadis dengan rambut terurai itu menggeleng, senyum manis tak luput ia berikan. Untuk mendukung aktingnya, bahwa ia baik-baik saja namun lain lagi yang sebenarnya.

"Sea kebanyakan tidur karna efek samping dari obat, Sea rasa begitu sih."

Figo meneguk air putihnya, "Jangan berbohong!"

"Berbohong apa, Pa? Sea yakin karna kebanyakan tidur, lagi pula hubungan Sea dan Aland baik-baik saja."

Sea merutuki betapa bodohnya ia yang semalam menangis hingga selimutnya basah. Bagaimana tidak jika pacar dan sahabat begitu mengecewakan. Siapapun di posisi Sea pasti akan hancur sehancur-hancurnya hancurnya.  Sea tidak berlebihan, tapi itulah yang Sea rasakan.

Bahkan Aland tidak berusaha untuk menjelaskan apa-apa hari kemarin menambah rasa sakit Sea semakin nyata. Sea merindukan Aland yang dulu, jika sudah begini Sea tidak bisa berpikir jernih lagi. Sea selalu saja menduga-duga apa yang terjadi dengan Aland dan semua dugaannya ternilai negatif.

Tin tin

"Itu Meli udah dateng, Sea berangkat dulu."

Sea mencium tangan Mama dan Papa secara bergantian kemudian bergegas menuju depan rumah. Sea tahu menunggu itu membosankan.

Melihat anaknya yang memiliki gelagat aneh, Figo sedikit curiga. Ia duga pasti ada sesuatu terjadi antara Aland dan Sea.

Tapi, Figo cukup tahu jika memang benar ada. Figo tidak akan mencampuri urusan anak muda, sebab ia juga pernah muda dan menyelesaikan semuanya sendiri. Seperti ketidakjodohan Figo dengan masa lalunya, Vimey. Kehendak tidak bisa di paksa, Figo berjodoh dengan Rida dan Vimey berjodoh dengan pria berdarah Turki yang entah Figo tidak tahu namanya. Yang Figo tahu dari informasi simpang siur, anaknya seumuran dengan Sea.

Entahlah, setahun berpacaran dengan Vimey. Figo harus menikahi Rida sebab perjodohan orang tua. Bukan berarti Figo tidak mencintai Rida, Figo sangat mencintainya apalagi setelah Rida melahirkan anak secantik dan sepandai Sea. Membuat Figo enggan melirik wanita lain selain istrinya sendiri.

Sea segera memasuki mobil Meli, hari ini ia berangkat dengan Meli.

"Oh my god, mata lo kenapa Sea?"

"Kebanyakan mewek gue." Jawab Sea apa adanya, kepada sahabatnya Sea tak mampu menutup-nutupi sesuatu. Baginya, sahabat sudah sejalur dengan saudara namun untuk Alta, Sea belum bisa memaafkannya.

"Sorry ya gue semalem nggak bisa nemenin lo?" ujar Meli merasa bersalah. Ia segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah Sea menuju sekolah.

Sea mengangguk, "Lo nggak perlu minta maaf."

"Gue tau lo butuh sendirian, jadi gimana? Lo udah dapet keputusannya?"

Sea menghembuskan nafasnya gusar, "Belum pasti, sih."

"Lo nggak usah sekolah deh, ya?"

"Gue sehat, Mel!"

"Tapi gue kasihan ke lo."

SYALAND! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang