[✔] BAB 26

4.6K 634 6
                                    

"Untuk apa Ayah menambah penjaga seperti itu di depan pintu?"

Ketika Kepala Akademi Syen mendengar cerita dari putri angkatnya, dia hanya bisa menahan tawa. Tak disangka akan seperti itu.

"Aku hanya ingin menghalau murid-murid tak tahu diri dari luar. Kau tahu, dalam beberapa tahun belakangan ini. Akan ada murid dari akademi lain yang berpura-pura menjadi bagian dari kita."

"Ini konsekuensi mempunyai akademi dengan nama yang melengkit tinggi." Reya tersenyum tak berdaya.

"Kebetulan sekali ... aku ingin mengabarimu sesuatu." Wajah Syen yang tadinya santai menjadi serius.

Reya dan Aeron yang berada di sisi Reya juga menatap menjadi Serius tatkala melihat wajah itu.

"Orang tuamu ... dalam bahaya!"

Mata Reya dan Aeron menajam. Meskipun keduanya tidak terlalu dekat dengan kedua insan itu. Mau bagaimanapun, bagi Reya itu adalah orang tua kandungnya yang bersedia melindunginya segenap nyawa. Dan bagi Aeron, itu adalah mertua, yang istrinya anggap penting dikehidupan lalu.

"Ada apa dengan mereka?" tanya Reya. Matanya yang mulai memerah membuat Syen kehilangan fokus sekejap.

"Ada apa dengan mereka?!" Tanpa sadar Reya meninggikan suaranya. Ketiga orang itu, ya, Reya sendiri terkejut. Kenapa dengan dirinya? Mengapa tadi ia berteriak seperti itu?

Sementara Reya kebingungan. Aeron dan Syen paham. Reya mulai mengingat ingatannya, tentu saja, jati dirinya juga mulai kembali kepadanya.

"Raja Iblis bertindak. Dia mengetahui kehadiranmu, dia telah mengetahuinya dan baru saja bulan lalu kembali menyerbu Kerajaan Hutan Tengah!"

Reya mengepalkan tangannya. Melalui cerita Aeron selama masa pelatihan dia juga hampir sepenuhnya memahami masalah ini.

Dia adalah calon ratu dari Kerajaan Hutan Tengah, dan Aeron sendiri identitasnya adalah raja dari Kerajaan Langit Atas. Dan musuh mereka adalah Raja Iblis dari Kerajaan Neraka Bawah.

Dulu, hubungan ketiganya sangat damai, dan baik. Hanya saja, ketika Raja Iblis mendengar bahwa Putra Mahkota Langit Atas jatuh cinta pada Putri Mahkota Hutan Tengah. Dia berpikir keduanya bergabung dan ingin menghapuskan dirinya. Padahal, tidak.

Dia hanya tahu sampai sana. Selebihnya, Aeron berkata biar dirinya yang menemukan ini sendiri.

"Kita harus secepatnya menemukan segel-segel yang mengikatku." Reya tidak mengerti mengapa dia terlalu perduli dengan kedua insan ini. Tetapi, dia ingin melihat siapa yang mengusik orang yang ingin dilindunginya? Terlalu berani.

"Kau sudah punya cukup kekuatan?" tanya Kepala Akademi Syen dengan khawatir.

"Aku sudah cukup kuat." Reya meyakinkan ayah angkatnya. Melihat Kepala Akademi Syen yang masih terlihat khawatir bahkan dengan kata-kata Reya.

Aeron maju. "Aku menjaga di sampingnya." Kepala Akademi Syen hanya bisa menghela napas.

"Kuserahkan dia. Jaga dia, dia harta Kerajaan Hutan Tengah." Syen menatap tajam Aeron. Aeron hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Dia juga harta Kerajaan Langit Atas. Hal itu tak perlu kau ingatkan." Tanpa sopan santun sedikitpun Aeron menatap tajam Syen.

Reya menghela napas. "Aeron, ayo pergi."

Reya melihat Syen sebentar dan membungkuk. "Ayah angkat ... terima kasih atas semuanya."

Dia membungkuk begitu lama sampai mata Syen berkaca-kaca. Reya kembali berdiri tegak. "Aku pergi," pamitnya.

Another World: RozèWhere stories live. Discover now