[✔] BAB 06

6.6K 823 19
                                    

Eya juga sudah siap dengan kelasnya saat ini. Dia ingin menghampiri Reya, tetapi dirinya belum belajar teleportasi. Karena itu adalah sesuatu yang di ajarkan di kelas dua, pemula.

Jadi, dia hanya bisa mengirim suaranya melalui sihir anginnya saja.

"Reya, ayo bertemu di kantin." Suara itu melayang seperti benang tipis yang terbang.

Sihir ini hanya bisa dipakai saat kau sudah pernah bertemu dengan orangnya langsung.

Reya yang saat ini berada di koridor mendengar suara itu. Reya membalasnya dengan suara anginnya.

"Baik." Suara itu sampai kepada Eya setelah beberapa waktu. Eya cukup terkejut, wah, dia sudah bisa? Memang orang jenius!

Reya segera berteleportasi, dan menunggu Eya. Setelah beberapa menit menunggu, insan tersebutpun tiba.

"Berapa lama kau menungguku?"

"Tiga."

"Wah! Kau sampai secepat itu? Padahal kelasku lebih dekat dengan kantin daripada kelasmu." Eya dengan takjub memandang Reya.

"Aku memakai teleportasi." Eya melototkan matanya.

"Sungguh?!" Dirinya tak bisa menahan pekikan kaget, yang lagi-lagi membuat anak kantin kini menatap dirinya.

"Hm." Reya tidak melihat ada yang salah dengan Eya.

"Tapi, kau cukup cepat mempelajarinya, hehe. Tolong ajarkan aku?" tanya Eya.

Reya memiringkan kepalanya, "Kau... belum belajar?" tanya Reya.

Eya menepuk kepala belakang Reya. Dan tindakan itu membuat Reya sedikit cemberut. Dia menatap Eya seakan-akan bertanya. 'Kenapa kau memukulku?'. Serta tatapan protes itu.

"Itu teknik terakhir yang diajarkan pada murid ketika dia mencapai kelas 1A! Dan itupun jika sudah bulan terakhir." Eya menjelaskan yang sebenarnya.

Reya menggaruk tengkuknya, bukannya kata Master Ye itu merupakan teknik dasar? Ah....

"Bagaimana? Kau akan mengajariku 'kan?" tanya Eya. Reya langsung mengangguk. Tentu saja, Eya adalah 'temannya' bukan? Tak boleh pelit.

"Ah, ya! Aku lupa memberi tahu sesuatu. Reya, Paman memberi tahuku bahwa kita akan menjadi teman sekamar! Bagaimana menurutmu, menyenangkan, bukan?!" Eya tertawa dengan puas.

"Sebenarnya pergantian kamar itu setiap tahunnya, dan kebetulan besok adalah harinya. Oh, ya, kita juga mendapat dua teman tambahan, apakah tidak masalah?"

Reya terdiam. Dua orang lagi yang akan tinggal dengannya? Mendengarnya membuat Reya agak, ya begitu.

"Kupikir... itu tidak akan?"

Eya tertawa. "Ada apa dengan akhiran tak meyakinkan itu?"

"Oh, ya. Bagaimana dengan kelasmu hari ini?"

"Cukup bagus."

Eya tertawa, dan hal itu membuat Reya bingung. "Kenapa kau tertawa?"

"Tak apa. Aku hanya merasa jawabanmu terlalu lucu."

"Baiklah! Ayo kembali ke Asrama." Eya menarik tangan Reya.

***

Sekarang Eya dan Reya berada di lorong informasi. Mereka menatap mading dengan senyum tipis, eh ralat hanya Reya yang begitu. Sementara Eya, dirinya tersenyum lebar.

Pembagian Kamar

Pengumuman untuk seluruh Murid Lowerest's Academy. Pembagian ulang teman kamar di mulai hari ini. Urutan termasuk tingkat kekuatan yang kalian miliki.

Another World: RozèWhere stories live. Discover now