[✔] BAB 09

5.9K 769 7
                                    

Bel berbunyi merdu menandakan bahwa sudah waktunya kelas dimulai. Sang Master muncul dalam sekejap, dan membuat murid-murid baru melonggo karena kedatangannya yang sedikit epic itu.

"Hai, anak-anak! Buat yang baru masuk kelas, selamat datang di 2C. Seharusnya kalian tahu, bahwa di 2C ini kalian akan mengambil monster beast spiritual kalian, bukan?"

"Jadi, saya tidak akan basa-basi. Sebelum masuk ke lingkaran ruangan waktu di mana kamu akan dikirim untuk mengontrak monster beast. Saya akan memberitahukan cara mengontraknya."

"Sebelum itu ada syarat pengontrakan monster beast. Yang memilih pasangan adalah monster, bukan kamu. Jadi, jangan mencoba-coba memaksa monster-monster itu."

"Untuk melakukan kontrak, kalian perlu menekan mutiara yang berada di kening calon beast kalian dengan darag kalian."

"Untuk mengetahui apakah beast itu tertarik dengan kalian adalah mereka akan mendekati wajah kalian dan melakukan tindakan apapun untuk menarik kalian."

"Baiklah, penjelasan yang cukup singkat. Saya akan membuka teleportasi, pergilah secara mandiri dan kembali dalam satu jam. Jika sudah mendapat beast bisa langsung kembali dengan mengucapkan kata 'back'."

"Kalian siap?"

"Siap!" Suara semangat dari para murid baru 2C bergema.

"Baiklah, masuk!" Seketika ruangan itu dikelilingi lubang hitam. Para murid segera masuk hingga menyebablan benturan satu sama lain.

Reya melihat hal tersebut dengan malas. Apa yang enak dari mengontrak beast? Kalian hanya akan kesusahan saja untuk merawatnya, hah.

Sekiranya sudah sepi, Reya bangkit dengan malas dan berjalan perlahan. "Hah... aku harus merawat binatang."

Dari awal hingga sekarang dia hanya mengeluh. Poor Reya.

Reya berjumpa langsung dengan cahaya matahari redup. Dia berada di hutan pedalaman tempat monster beast tinggal.

Dia menelusuri hutan itu hampir setengah jam penuh, dia hanya melihat ke kanan dan ke kiri seperti sangat tak berniat untuk mencari monster beast miliknya.

Dia duduk karena ingin saja. Lagipula kata Master mereka, yang memilih beast bukan? Bukannya mereka? Jadi, Reya tak berhak memiliki bentuk apa yang Reya inginkan bukan? Jadi untuk apa mencari? Tunggu saja hingga beast itu sendiri yang datang.

Ntah angin dari mana, tiba-tiba sana sesuai perkiraan Reya, seekor beast datang padanya, walaupun dia belum pasti apakah itu akan menjadi hewan peliharaannya atau tidak.

Tetapi melihat tingkahnya yang semakin lama semakin mendekat, dan bertumpu ditubuhnya, Reya dapat menyimpulkan bahwa hewan ini adalah hewannya. Ternyata Beast sihir miliknya adalah seekor... rubah!

"Kau ingin menjadi hewan kecilku?" tanya Reya. Entah Reya gila atau memang sudah seharusnya gila, dia melihat hewan itu mengangguk.

"Ah... memang seharusnya." Reya dengan kaku menepuk-nepuk kepala rubah itu. Dia melihat rating tajam di sebelahnya, dan menggores lembut.

Terlihat bahwa jarinya sudah meneteskan darah, tidak ada perubahan apa-apa di wajahnya, seakan-akan tindakan ini hanya mengelus saja.

Lalu dirinya mengarahkan jarinya ke mutiara rubah itu, tepat mutiara itu bewarna ruby yang membuatnya sangat indah. Ketika darah menetes, rubah itu terangkat, dan cahaya muncul.

"Nona...." Reya terkejut. Bukankah seharusnya hanya seekor 'hewan'? Jadi... mengapa ada gadis kecil?

"Nona! Akhirnya Anda datang! Saya merindukan Anda!" Gadis kecil itu memeluk Reya. Tingginya hanya sedada Reya dan itu membuat Reya merasakan gumpalan lembut di pelukannya.

Another World: RozèWhere stories live. Discover now