[✔] BAB 08

6.4K 759 5
                                    

Reya baru saja selesai dalam menjalankan mata pelajaran elemen es-nya. Tanpa dia sadari, dua orang dibelakangnya kini menghampirinya. Mereka adalah Hoshino dan Moro.

"Hai, Reya!" sapa Hoshino. Reya hanya mengangguk sebagai tanggapan sopan.

"Halo, Nona Reya." Moro sedikit kaku dalam sapaannya. Terus terang saja, tak seperti Hoshino, Moro lebih kurang mirip seperti Reya, anti-sosial. Reya lagi-lagi mengangguk sebagai tanggapan.

Setelah bertegur sapa sebentar, Reya tidak membuang waktunya dan langsung berteleportasi ke gedung api. Dia tidak memperhatikan tetapi dia lagi dan lagi berjumpa dengan seseorang.

Itu adalah kenalan barunya juga, Rexan. Rexan yang tadinya akan berjalan tanpa arah begitu melihat Reya dia menghampirinya.

Reya tidak terlalu memperhatukan hal itu sebenarnya. Tetapi ketika dirinya nerasa tubuhnya dikunci oleh sihir seseorang. Dia menelusurinya dan mebdapatkan Rexan yang tersenyum miring.

"Apa maumu?" tanya Reya dengan dingin. Rexan hanya tersenyum main-main sebentar sebelum kata-katanya keluar.

"Aku ingin bertanya, kau itu menguasai seluruh elemen, bukan?" Reya memutar kepalanya dengan malas. Hanya bertanya untuk itu dia perlu menyihirnya? Sungguh menyia-nyiakan tenaga.

"Hanya orang bodoh yang tidak tahu." Rexan sedikit merasa bhawa Reya menyindirnya dan sahabat-sahabatnya. Tetapi dia tak memperdulikan hal itu, malah menambahkan kalimat lagi.

"Lalu maksudmu, semua orang di sini bodoh?" tanya Rexan.

Reya mengangkat bahunya. "Kau yang mengatakannya, bukan aku."

Reya merasakan mantra yang berada di bawah kakinya ini, lalu berniat pergi. Tetapi sebelum pergi dia meninggalkan kalimat.

"Tetapi, salah satu temanmu cukup pintar karena mengetahuinya. Tentu saja bukan yang berwajah bodoh itu."

"Oh, ya. Mantra ini terlalu kecil untuk menghentikanku, mengerti?" Reya pergi meninggalkan beberapa kesulitan dalam benak Rexan. Untungnya, dia tak peduli.

***

Dua hari berlalu.

"Reya!" panggil seseorang. Dia adalah Hoshino. Reya menatap orang ini dengan datar.

Lelaki ini baru saja masuk ke dalam area pertemanannya beberapa hati yang lalu. Tetapi dari semalam dia selalu mengikutinya seperti babu.

"Reya, pembagian tingkat ulang kelas sebentar lagi akan dimulai. Menurutmu, apakah aku naik kelas atau tidak?" tanya Hoshino. Tanpa jeda, Reya langsung mengangguk.

Hoshino tersenyum. Dari beberapa hari ini, Hoshino terus menerus mengikuti gerak-gerik Reya! Walaupun dia tak pintar, setidaknya dia tak bodoh! Dia juga mengetahui bahwa Reya adalah pemilik enam elemen!

Karena hal tersebut, Hoshino jadi menganggumi Reya! Dia benar-benar menganguminya! Karena Reya termasuk wanita kuat dan itu menarik perhatian serta kekagumannya.

Reya melihat Hoshino yang terus menerus memandangnya. Dia sedikit risih lalu bertanya.

"Kenapa terus menatapku?"

Hoshito tanpa malu-malu menjawab. "Reya, aku menyukaimu!"

Reya sedikit tercengang sebelum dia langsung menjawab. "Aku bukan gadis bodoh seperti itu. Tak ada gunanya mengatakan ini padaku 'kan?"

"Dan ini yang membuatku suka padamu!" ucap Hoshino dengan tambahan kekehan di belakang kalimatnya.

Reya hanya menghela napas. Dia bangkit dari duduknya dan menatap Eya agar berdiri dan kembali bersamanya.

Another World: RozèWhere stories live. Discover now