[✔] BAB 01

12.3K 1K 34
                                    

Halo semuanya! Key Back! Aku akan mulai merevisi cerita ini dari sekarang, jadi ketika kamu menemukan perbedaan gaya menulis di part selanjutnya, ingat itu belum di revisi olehku.

Dan itu penulisanku bertahun-tahun yang lalu:v hehe. Oke, semua sudah paham ya, 'kan.

Selamat membaca ceritaku, semuanya!

Happy reading for you!
And welcome to Key's story!

***

Seorang gadis dengan gaya tomboy itu berjalan dengan mantap. Rasa malas pada dirinya keluar sehingga membuat orang-orang di koridor menatapnya dengan rasa obsesi.

Ketenangan juga menyatu dengan kesan gadis malas itu. Sayangnya, beberapa orang mungkin tak senang dengan pemandangan itu. Segera sekelompok lelaki nakal datang padanya.

"Dasar perempuan gak tahu diri!" teriak salah satu dari laki-laki itu. Teriakkannya menghentikan langkah sang gadis. Orang-orang di koridor menatap mereka. Ah, dua pengganggu sekolah akan mulai bertengkar lagi.

"Apa yang kau maksud?" tanya gadis itu. Gadis itu tak lain adalah Reya, bad girl yang terkenal tetapi juga sedikit rendah hati.

"Mengapa kau menolak adikku?! Dia menangis dengan sangat parah karena dirimu! Tidakkah kau merasa bersalah?!" Orang yang bertengkar dengan Reya tak lain bernama Evan. Bad boy yang telah lama menyandang sifat kejam di sisinya.

"Hey! Dengar bodoh. Aku tidak menolak untuk berteman dengan adikmu! Tetapi lihat dirinya! Apakah dia waras? Dia menyukaiku! Apa kau gila?" tanya Reya dengan kesal. Evan merasa marah mendengar ucapan itu.

"Jadi apa? Dia hanya menyukaimu! Tidakkah kau terlalu membesarkan masalah!" teriak Evan.

"Tidak masalah jika dia hanya menyukaiku sebagai teman," ucap Reya. Dia menghela napasnya dengan lelah.

Lalu melanjutkan, "Tetapi dia menyukaiku sebagai objek Prianya!" tekan Reya.

Evan merasa bingung sekejap, tetapi karena kasih sayang yang mendalam antara dia dan adiknya, matanya buta akan kebenaran.

"Tidak peduli apa! Kau seharusnya tidak mengabaikan adikku!"

"Besok, jika kau masih mengabaikan adikku. Maka ... kau akan keluar dari sekolah ini!" ancam Evan. Evan lalu pergi dengan keadaan marah.

Reya melihatnya dengan malas, lalu berdecak malas.
"Apakah dia benar-benar merasa aku peduli? ... Aku telah lima kali pindah sekolah, mengapa tidak menambah satu sekolah lagi? Itu tidak masalah."

Kekehan Reya yang merdu itu membuat murid-murid yang mendengar merasa merinding. Itu jelas tawa yang bagus, mengapa itu begitu seram begitu tiba di telinga mereka?

"Orang bodoh memang seperti itu, ck." -Reya

***

Satu hari berlalu, tepat pada jam istirahat sekolah. Suara sistem pemberitahuan terdengar setelah bunyi bell.

Kring! 'Pelajaran telah selesai. Jam telah memasuki masa istirahat.' Kring!

Reya keluar dari kelasnya, seperti biasa banyak yang menatapnya dari lorong kelas. Tiba-tiba ada suara yang memanggilnya. "Reya!"

Dia adalah adik dari Evan, Reyona. Seorang gadis manis dengan lesung pipi yang menawan ... sayangnya, perasaan gadis itu terhadap Reya sedikit tak tepat.

"Hm? Ada apa? Mengapa kau mencariku?" tanya Reya. Dia sangat malas untuk terhubung pada gadis ini lagi. Tetapi, gadis ini tak pernah mengerti bahwa Reya ingin menjauh darinya.

Another World: RozèWhere stories live. Discover now