[✔] BAB 18

4.9K 663 3
                                    

Hari Pertandingan

Saat ini, kelima belas orang yang terpilih sudah bersiap-siap di depan gerbang.

"Anak-anak katakan pada mereka bawa kembali kemenangan, jika tidak mereka akan dibully." Zack mengatakan hal itu dengan bercanda. Tetapi sayangnya murid-muridnya itu merespon dengan serius.

"YA! BAWA KEMBALI KEHORMATAN CYAN ACADEMY! JIKA KALIAN TAK BISA, MAKA JANGAN HARAP UNTUK TENANG DI ACADEMY!" Seluruh murid mengucapkan hal itu secara bersamaan dengan nada yang sama. Seakan-akan kalimat itu telah direncanakan oleh mereka semua.

Kelima belas orang yang terpilih hanya terkekeh. "Kami akan memenangkannya!" Hoshino sebagai perwakilan berteriak dengan percaya diri.

"Baiklah, aku akan mengirim ingatan tentang lokasi Krystal Academy. Ingat, bayangkan dan berteleportasi ke sana 'lah!"

"Baik!" Segera, kelima belas orang itu menghilang secara bersamaan.

Syen menatap Zack. "Kami akan membawa kemenangan kali ini." Syen tersenyum miring dan mulai menghilang. Zack hanya terkekeh.

"Sifat ambisiusnya telah kembali. Hah ... apakah anak-anak benar-benar bisa mendapatkan semua itu?"

"Wakil Kepala, lebih percaya diri lah terhadap kekuatan senior!" Seseorang dari tingkat pertama menepuk pundak Zack. Zack terkekeh.

"Baiklah, aku akan percaya mereka."

"Eum ... pertandingan akan berjalan selama seminggu. Mari kita mulai menyiapkan sesuatu saat mereka pulang dengan kemanangan?" tanya Zack.

Sontak seluruh murid bersorak! "Ayo!"

***

Saat ini, Syen beserta kelima belas perwakilan sudah sampai di gerbang Krystal Academy. Lima orang terbaik yang berasal dari tingkat satu hampir terjatuh jika Reya, Hoshino, Moro, Rexanne dan Ayena tidak membantu mereka.

"Kalian belum cukup kuat untuk memakai sejauh ini." Syen menggelengkan kepalanya, dia mengangkat tangannya dan mentransfer energi miliknya pada mereka.

"Maafkan ketidakmampuan kami, Kepala."

"Paman, jangan memarahi mereka begitu keras, lagipula mereka termasuk mampu karena telah belajar teleportasi dalam jangka waktu dua hari!" Eya melototkan matanya pada sang Paman.

Syen diam. Dia berbalik setelah menyelesaikan pemindahan energi miliknya kepada kelima muridnya tersebut.

Saat akan melangkah masuk, sepertinya seseorang tidak bisa membuat sekitar mereka damai sedikit saja. Benar-benar ... ada saja orang yang mencari masalah.

"Eiy? Bukankah itu Cyan Academy? Yang menerima gelar terhormat Lowest Academy?" Satu kelompok anak muda yang akan keluar gerbang menghentikan jalan mereka dan berkata seperti itu.

Kepala Akademi Syen hanya menatapnya dengan datar, tetapi ada senyum kecil yang bermakna di sudut bibirnya. Di belakangnya pula, sebagian besar murid sudah menatap mereka dengan tajam dan penuh amarah.

"Kalian berasal dari akadmi mana?" tanya Kepala Akademi Syen. Sungguh, seharusnya dari seragam mereka dapat melihat dari mana asal seseorang. Itu bukti bagaimana caranya murid-murid ini tahu bahwa mereka berasal dari Lowest Academy.

Another World: RozèWhere stories live. Discover now