09 : Kenangan Segelas Susu

36.9K 4.9K 156
                                    

Revisi ✓

Selamat membaca ❤️

•••

09 : Kenangan Segelas Susu

Flian membuka pintu kamarnya dan seperti biasa terdapat sebuah sticky notes yang setiap pagi di tempel oleh Flori.

Sticky notes tersebut bertuliskan H-24 :)

Flian mengambil sticky notes tersebut lalu membuangnya asal. Dia berjalan keluar dengan seragam SMA-nya tanpa dasi dan gesper, tas yang menyangkut disalah satu pundaknya.

Terlihat seperti ... bad boy?

Dia berjalan menuju ruang makan, dan terlihat mamanya yang tersenyum ke arahnya dengan banyak makanan yang tersedia di meja makan.

Dan ayahnya yang sedang meminum kopi yang masih berasap seraya membaca majalah bisnis. Flian duduk di salah satu kursi yang tersedia.

Jarang sekali dia makan seperti ini, karena mama dan papa nya yang sering bepergian keluar kota maupun luar negri.

Dia mengambil segelas susu dia meminumnya. Dia memperhatikan gelas tersebut lalu tersenyum mengingat kenangan dia bersama sang adik.

Ini kali kali pertama nya lagi setelah sekian lamanya dia tidak minum susu. Sang mama yang melihat susu di mejapun ekspresinya berubah kesal berbanding balik dengan ekspresi Flian saat ini.

FlashBack On

Flori kecil dengan pakaian lengkap SD disertai senyum yang mengembang karena ini hari dimana dia akan bersekolah di Sekolah Dasar.

"Kakak!" teriak Flori dengan senyum mengembang. Flori berlari menuju kakak satu satunya. Flian menengok datar ke arah pemilik suara. Semenjak hari ulang tahun Flori saat itu, Flian berubah entah karena apa.

Flori mengambil posisi di sebelah Flian. Lalu meneguk susu milik Flian. Flian pun terkejut karena kelakuan Flori, refleks mata Flian membola.

Sedangkan Flori menyengir tanpa dosa dengan masih terdapat sisa-sisa susu di bibir. Wajah Flian kembali datar, jujur tangannya gatal ingin mengelap susu yang terdapat di bibir mungil Flori.

Sudah tak tahan dia pun mengelap susu yang terdapat di bibir mungil Flori dengan tangannya dengan wajah datarnya.

Flori tersenyum karena diperlakukan seperti itu oleh sang kakak. Saat sudah bersih Flian langsung membuang muka.

"Kenapa minum punya kakak? Kamu kan punya sendiri," ucap Flian tanpa memandang Flori.

Flori mengambil gelas susunya lalu menuangkan susunya ke gelas Flian yang susunya sudah habis dia minum. Tanpa Flori sadari Flian melihat apa yang Flori lakukan.

Saat Flori menoleh ke arah Flian justru Flian membuang muka ke arah piring sarapannya. Flori memberi gelas susu Flian yang sudah dia isi kembali dengan susu nya.

"Segelas susu
Menjadi saksi bisu
Klingking saling mengikat
Ucapan akan terikat
Flori berjanji dengan segelas susu dan jari kelingking mengikat jantung yang berdetak serta sampai hembusan nafas terakhir pun Flori tidak akan pernah membenci kakak kesayangan Flori karena Flori tau kakak juga tidak bisa dan tidak akan pernah membenci Flori," ucap Flori menatap mata Flian yang juga menatapnya.

Sungguh ucapan Flori tak pantas untuk usianya yang sangat muda, bahkan dapat dibilang Flori seharusnya belum mengerti apa-apa diusianya.

Flian melihat senyum yang tercetak di bibir sang adik, itu tulus ... benar benar tulus. Tapi Flian masih dengan wajah datarnya.

30 Hari Menuju Kematian [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang