39 : FlashBack (Kepergian Rat¹) 05

28.4K 2.9K 112
                                    

Revisi ✓

Selamat membaca ❤️

•••

39 : FlashBack (Kepergian Rat¹) 05

Ratna dan Ratri tengah berada disebuah bus sekolah, mereka berdua sekolah di sekolah yang sama, karena sekolah mereka menyediakan semua tingkatan sekolah. Keduanya duduk bersampingan dengan tenang, Ratri masih khidmat memakan lolipop nya, sedangkan Ratna sedang memakan rotinya dengan tenang.

"Kak," panggil Ratri.

"Hm?" sahut Ratna. Ratna menoleh ke arah sang adik, mulutnya masih penuh kunyahan Rotinya.

"Kakak merasa gak sih, ini mobilnya goyang-goyang gitu," ucap Ratri masih dengan mengemuti lolipop nya. Ratna terdiam, dia mencoba merasakan apa yang adiknya rasakan.

Awalanya tidak terasa, namun semakin lama dia juga merasakan goyangan mobil semakin cepat.

"Iya dek, ini kenapa?" tanya Ratna mulai panik. Para siswa siswi yang menumpangi bus itu juga mulai berteriak histeris karena ketakutan.

"Kakak ...." panggil Ratri takut-takut. Ratna berpegangan dengan jendela bus sekuat mungkin.

Dia menarik Ratri kedalam pelukannya, menyuruh Ratri juga ikut berpegangan dengan jendela bus.

"Pak ini gimana sih?!" teriak Ratna dengan emosinya.

Ratri sudah menangis, Ratri benar-benar merasakan takut, tubuhnya bergetar karena tangisan juga berguncang sesuai dengan guncangan bus ini.

"Kakak ... hiks, ini kenapa kak?" tanya Ratri masih dengan tangisannya. Ratna menjawab dengan sebuah gelengan.

Ratna sendiri juga tak mengerti sekarang. Ratna terus memegang jendela bus juga memeluk adiknya. Dia hanya berharap bahwa dirinya dan adiknya bisa selamat.

"Sttt, enggak apa-apa tenang ya ...." ucap Ratna mencoba menenangkan adiknya. Ratri terus saja menangis, Ratri masih memegang lolipopnya dengan erat, dia juga membalas pelukan kakaknya.

"Pak ini kenapa?!"

"Pak berhentiin mobilnya!"

"Ini kenapa-kenapa?!?'

"Ada apa ini?!"

"Kenapa begini?!"

"Pak busnya kok begini pak?!"

Suara tangisan dan protesan siswa-siswi memenuhi bus yang ditumpangi Ratri dan Ratna. Ratna juga menangis, dia takut, dia ... takut kehilangan adiknya.

Dia tak tahu apa yang harus dia lakukan.

"Kakak hiks, aku takut ...." ucap Ratri sembari menangis. Ratna diam, dia harus memikirkan solusinya.

Dia merasa beban adiknya berat, karena mobil semakin miring-miring tidak jelas. Ratna melepas tasnya, membiarkan tasnya terjatuh. Dia juga membantu Ratri melepaskan tas Ratri.

Ratna mempererat pelukan pada adiknya. Ratri masih menangis histeris karena ketakutan. Pintu bus terbuka, beberapa siswa dan siswi nekat melompat keluar. Ratna tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Dia berjalan dengan perlahan menuju pintu bus, dengan Ratri yang masih diperlukannya. Guncangan bus membuatnya sulit untuk sampai ke depan pintu bus.

30 Hari Menuju Kematian [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang