1.Murid Baru

252K 23.7K 7.6K
                                    

Happy Reading ❤

--

Setelah turun dari angkot, Liora langsung berlari menuju gerbang sekolahnya.

"Bentarr pak!" Teriak Liora kepada pak satpam yang sedang akan menutup gerbangnya.

"Kamu ini lho, kenapa telat mulu. Udah bel tuh," Ujar pak satpam saat Liora sudah memasuki gerbang.

"Makasih pak," Ujar Liora ngos-ngosan. Jika ia telat 5 detik saja gerbangnya pasti sudah ditutup. "Itu supir angkotnya lama banget. Bawa angkot kaya keong aja."

"Kalau naik ojek kan bisa cepet neng," Ujar pak Satpam.

"Oiya pak. Kenapa nggak kepikiran ya," Liora mengangguk polos "Makasih buat sarannya pak. Besok aku mau naik ojek aja ah."

"Perasaan dari kemarin udah saya bilangin gitu," Ujar pak satpam pelan sembari menatap Liora yang sedang memasuki gedung sekolahnya.

Liora berjalan santai menuju kelasnya. Walaupun bel sudah berbunyi, ia yakin gurunya belum masuk.

"Pagi kakak Gibran yang ganteng," Sapa Liora pada segerombolan kakak kelas yang berada di aula sekolah.

"Pagi dede gemesh," Balas kakak kelasnya yang bernama Gibran.

"Gibran doang yang disapa nih?" Tanya laki laki yang bernama Andre.

Liora tersenyum manis "Kakak Gibran ganteng banget," Setelah itu ia melanjutkan langkahnya menuju kelasnya sambil cekikikan.

"Cantik ya?" Gumam Gibran pelan.

"Iya. Manis juga," Sahut Leo.

Gibran langsung menatap Leo garang "Diem!"

"Wuih kalem. Galak amat," Leo bergidik ngeri.

"Jangan ada yang suka sama dia!" Gibran menatap teman temannya datar. Setelah itu ia pergi meninggalkan teman temannya.

Kalau menurut Liora Gibran itu paling ganteng disekolahnya. Bukan cuma Liora sih, hampir seluruh sekolah bilangnya begitu. Katanya Gibran itu Mostwanted. Tapi sayangnya dia itu badboy.

Liora tidak benar benar suka. Ia hanya suka menggoda saja. Menggoda cowok ganteng ganteng. Suka bikin baper orang tapi nggak mau tanggung jawab.

Sudah banyak yang baper dengan Liora. Gadis itu bertingkah seakan menyukai, tapi jika diajak pacaran Liora tidak pernah mau. Sudah berapa saja hati cowok yang ia patahkan.

Tapi menurut Liora itu cuma iseng. Baginya pacaran itu buang buang waktu. Hidupnya hanya ia fokuskan pada rebahan dan makan.

Liora itu cantik. Manis, imut dan juga lucu. Jelas saja banyak suka dengannya. Kekurangannya cuma satu, otaknya terlalu lemot jika diajak serius. Tapi jika bercanda, sifat bar-bar tidak pernah bisa dikondisikan.

🍁

XI IPA 1. Liora memasuki kelas tersebut. Entah keberuntungan dari mana ia bisa masuk ke kelas favorit. Padahal belajar tidak pernah. Mengerjakan PR jarang, ulangan nilainya rendah, tugas saja sering mencontek punya temannya.

Wajahnya langsung berubah cengo saat memasuki kelas. Pasalnya teman teman sekelasnya sedang begitu gaduh.

"Ada apaan sih?" Tanya Liora pada Cica. Terlihat Cica dan Erlin begitu fokus menulis.

"Lagi buat apa?" Tanya Liora lagi. Pasalnya tadi ia tidak mendapat jawaban.

"PR matematika. Lo udah belum?" Tanya Cica.

"Oh PR ya," Jawab Liora santai sembari duduk di bangkunya. Ia duduk sendiri, pasalnya jumlah muridnya ganjil. Dan jika ada yang mau duduk dengannya, ia akan menolak. Sendiri lebih tenang.

Possessive Psychopath (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang