"Lo udah?" Tanya Erlin memutar kepalanya mengahadap ke belakang.

"Paling PR kan?" Tanya Liora dengan nada meledek "Ya kali, belumlah."

Erlin menghela nafas, selalu seperti itu "Yaudah sini kerjain. Bentar lagi Bu Gita pasti masuk."

"Males," Liora malah meletakkan kepalanya diatas meja.

"Serah lo, njing!" Erlin menggeplak kepala Liora gemas.

Liora mengelus bekas geplakan Erlin "Ih pantesan aku bego. Kepalanya disiksa mulu sama Erlin."

"Gue tambah biar otak lo bener lagi," Tiba tiba Cica menjitak kepala Liora.

Liora kesakitan. Tapi dia tidak bereaksi apa apa. Ia memandang Cica penuh harap "Emang beneran gitu? Setelah itu aku bisa pinter?"

"Ya enggak lah goblok!" Maki Cica kesal.

"Anjir! Cica ngomongnya kasar," Liora mengerucutkan bibirnya.

"Lo juga bangsat!" Cica memutar bola matanya malas.

"Emang goblok. Nggak ada otak," Ujar Erlin.

"Tapikan aku cantik. Banyak yang suka sama aku, wlee!" Liora menjulurkan lidahnya pada kedua temannya.

"Bodoamat! Jomblo juga," Sahut Erlin malas.

"Aku kan emang nggak pengen pacaran. Kalau punya pacar pasti akan mengganggu quality time aku sama kasur. Kalian tau kan kalau aku sebenarnya nggak tega ninggalin kasur dirumah sendirian. Kalau aja sekolah nggak penting, aku nggak akan sekolah," Ujar Liora dramatis "Aslinya mending dirumah nemenin kasur yang kesepian. Jomblo kaya aku."

"Bodo amat bodo amat!" Erlin menutup telinganya sembari memutar tubuhnya menghadap kedepan.

"Emang buang buang waktu aja ngomong sama lo!" Ujar Cica sarkas. Kan memang Liora itu tidak pernah bisa diajak serius.

Baru saja bicara sepeti itu, Bu Gita tiba tiba masuk kedalam kelas. Kelas seketika berubah menjadi hening. Bu Gita itu killer, kalau ngasih hukuman suka nggak kira kira.

Ternyata dibelakang Bu Gita ada anak laki laki, sepertinya murid baru. Anak itu mempunyai rambut berwarna pirang. Sepertinya itu rambut asli. Kulitnya putih banget sampai membuat para cewek kesilauan.

Nyatanya murid perempuan langsung histeris saat melihat cowok itu. Laki-laki itu menunduk sehingga wajahnya tak terlihat jelas. Tapi bisa dipastikan kalau dia ganteng.

"Anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan kamu memperkenalkan diri," Ujar Bu Gita pada anak laki-laki disampingnya.

"Saya Gevandra Alexander. Pindahan dari Inggris," Ujar Gevandra dengan suara berat, sembari mengangkat kepalanya. Pandangannya lurus kedepan. Wajahnya datar, tatapannya begitu tajam.

"Anjirr beneran bule!"

"Ganteng banget!"

"Kok bisa putih gitu? Skincare nya apa?"

"Kok bisa bahasa Indonesia sih?"

"Blasteran ya?"

Seisi kelas jadi tambah gaduh setelah Gevandra memperkenalkan diri.

"Kamu duduk disamping Liora. Itu yang ada di pojok belakang," Bu Gita menunjuk kursi Liora.

Liora langsung deg-degan. Kenapa hidupnya selalu dipenuhi dengan cowok ganteng?

Liora berdehem alay saat Gevandra sudah duduk disampingnya. Tingkahnya benar benar alay. Ia merapikan rambutnya dengan jarinya. Menyelipkan rambut kebelakang telinga.

Lalu ia menoleh kearah Gevandra sembari tersenyum manis "Aku Liora," Gadis itu mengulurkan tangannya pada Gevandra.

Gevandra hanya mengangguk singkat, tanpa menjabat tangan Liora. Gadis itu langsung mengerucutkan bibirnya.

"Kasian kamu dicampakkan. Padahal pas kecil udah disuntik campak. Kok udah gede masih aja di campakkan," Liora mengelus tangan kanannya.

Gevandra menarik sudut bibirnya. Gadis disampingnya kenapa menggemaskan sekali?

Liora menoleh lagi ke arah Gevandra. Pandangan cowok itu lurus menatap kedepan.

Warna bola mata hitam pekat serta alis yang tebal membuat Liora bergidik. Pasti cowok itu galak. Katanya kalau orang punya alis tebal, orang itu galak. Dan Liora tentu saja percaya.

Liora menyipitkan matanya. Sepertinya ia pernah melihat cowok ini? Tapi dimana? Liora lupa.

Sadar sedang diperhatikan, Gevandra menoleh ke arah Liora. Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya kedepan.

"A..aku ggak ngelihatin kamu kok. Jangan Geer kamu," Ujar Liora gugup.

Lagi lagi membuat Gevandra menarik sudut bibirnya. Ia mendekatkan mulutnya pada telinga Liora "I got you," Bisiknya pelan.

Liora menoleh "Hah? Kita pernah ketemu ya?"

Gevandra tak menanggapi. Cowok itu menegapkan tubuhnya dan kembali menatap lurus kedepan. Apa maksudnya?

🍁

Possessive Psychopath (TERBIT)Where stories live. Discover now