Hurt 35

5K 364 124
                                    

"Apa sekarang kau sudah puas, Yeon Seok? Aku pikir menyesal tidak akan ada gunanya bagimu. Kau telah membuat kita semua menderita karena keegoisanmu." ujar Hyerin penuh amarah. Tidak patut sebenarnya ia melemparkan semua kesalahan pada suaminya karena bagaimana pun juga ia ikut terlibat. Ia tak mampu menahan, baik dari Yeon Seok yang memang sedang emosi kala itu maupun Yoongi yang menyerah tanpa perlawanan sedikit pun.

"Andai kau tidak mengusirnya saat itu, andai dia mau melawanmu sedikit saja, andai aku bisa menahannya agar dia tidak pergi dan menaiki bus itu. Mungkin... mungkin dia masih ada diantara kita sekarang. Aku- hiks... aku belum siap untuk kehilangan lagi, Yeon Seok. Hiks... aku belum siap."

Hyerin menjatuhkan kepalanya pada dada bidang suaminya setelah memukul pria itu bertubi-tubi sambil meluapkan semua kesedihannya. Sementara Yeon Seok sendiri masih tak berkutik selain tangannya yang mulai memeluk istrinya. Lidahnya kelu, tak mampu mengucap sepatah kata penenang karena dirinya pun sama saja. Ia sadar semua memang berawal dari keegoisannya. Ketidak mampuannya dalam memimpin sebuah keluarga berujung memecah belah keharmonisan yang ada.

Lantas apakah ia masih pantas untuk mengucapkan kata maaf pada keluarganya yang tersisa?

Apa yang terjadi pada Yoongi menjadi penyesalan terbesar sepanjang hidupnya. Ada banyak sekali kenangan buruk yang Yeon Seok tanam pada diri Yoongi sejak anak itu masih belum mengerti apa-apa. Kasih sayang cenderung ia lewatkan karena terlalu fokus pada putra kesayangan. Perlakuan tak adilnya yang tanpa ia sadari menjadi tombak bagi hati kecil Yoongi yang selalu menjerit meminta perhatian. Luka yang pernah ia torehkan pada buah hatinya kini menjadi senjata yang akan terus menyiksa batin dan takkan pernah terlupakan.

"Pergi temui Yoongi! Minta maaf padanya. Tapi, maaf aku tidak bisa menemanimu. Aku butuh menenangkan diri dulu." ujar Hyerin setelah melepaskan diri dari pelukan sang suami. Kemudian pergi meninggalkan Yeon Seok seorang diri dan masuk ke dalam ruang rawat Taehyung, menemani putranya yang kembali terbaring sakit.

Hari ini untuk pertama kalinya Yeon Seok menemui Yoongi di sebuah tempat yang tidak pernah terbayang olehnya. Jika sebelumnya ia datang dengan banyak hal yang ingin dilampiaskan kini sosoknya justru terbungkam ketika melihat anak sulungnya yang terbujur tanpa daya.

Sama seperti Hyerin yang tak mampu menopang tubuhnya, Taehyung yang syok hingga tak sadarkan diri, pria itu pada akhirnya juga merasakan yang namanya kesedihan. Ketidak-berdayaan, juga keputusasaan. Tumpah air mata itu bersama segala penyesalannya. Yeon Seok memeluk erat putranya yang tengah memejamkan mata. Sontak hawa dingin dari raga itu mendekap Min Yeon Seok. Namun, siapa peduli? Yeon Seok hanya ingin memeluk anaknya.

"Maafkan ayah, Yoongi. Selama ini ayah terus menyakitimu. Ayah sangat menyesal telah menyia-nyiakan kehadiranmu. Kau pasti sakit hati dengan semua perlakuan ayah padamu. Tapi, saat itu kau hanya diam saja. Kau tidak mau melawan ayah, kau masih saja tersenyum ketika lagi-lagi ayah mengabaikanmu. Ayah memang jahat, Yoongi-ya. Ayah, egois. Ayah tidak pernah bisa membuka mata padamu. Ayah menyesal, maafkan ayah yang tidak bisa menjadi ayah yang baik untukmu. Maaf, Yoongi-ya maaf..."

Ayah...

Yeon Seok menoleh, ia seperti mendengar suara Yoongi berada di dekatnya. Ya, ia yakin itu suara anaknya namun begitu menyadari hanya ruang hampa disana, Ia lantas tertawa miris. Menyedihkan.

"Sepertinya ayah tidak akan bisa merelakanmu, Yoongi. Sampai-sampai ayah berhalusinasi mendengar suaramu memanggil ayah. Atau justru ayah yang sudah tidak waras karena saking banyaknya kesalahan ayah padamu? Apapun itu, ayah tidak akan meminta kau mau memaafkan ayah, biarlah rasa bersalah ini terus ada diingatan ayah sebagai hukuman atas segala perbuatan buruk ayah terhadapmu. Anakku, ayah sangat menyayangimu."

Love Myself [MYG] ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant