Hurt 11

3K 342 23
                                    

Setelah dua hari Yoongi dan Taehyung ijin tidak masuk sekolah, kini keduanya tengah bersiap untuk kembali ke sekolah. Yoongi yang tadinya ingin menunggu di depan seperti biasanya memilih untuk memeriksa kamar sebelah ketika dia mendengar bunyi gedebag gedebug dari dalam. Entah kali ini apa yang Taehyung lakukan di kamarnya.

Tanpa mengetuk pintu atau mengucap salam, Yoongi membuka pintu kamar Taehyung lebar-lebar. Pemandangan yang sungguh tidak enak dipandang tersuguh di hadapannya.

"Astaga, Tae! Kamarmu seperti kapal pecah!" seru Yoongi yang masuk ke dalam kamar tapi sang empu menghiraukannya dan masih sibuk sendiri.

'Ctakk'

"Aduh," Yoongi mengaduh saat kepalanya tertimpuk sebuah buku yang lumayan tebal. Dia mengusapnya agar sakitnya mereda dan tidak timbul benjolan di kepala.

Sementara si pelaku yang menyadari bahwa dia telah melakukan hal paling ceroboh dengan melempar buku miliknya sembarangan pun meminta maaf.

"Ah, Yoon, maaf aku tidak sengaja. Aku tidak tahu kalau kau berdiri di situ." ucap Taehyung frustasi.

Yoongi menghela nafasnya, "Kau mencari apa sih?"

"Itu, buku matematika ku hilang. Aku takut kena marah guru Kim yang cantik itu." ucap Taehyung sambil terus mencari bukunya yang tetap tidak ketemu walau dia sudah mengobrak-abrik meja belajar dan semua laci di kamarnya.

Ditengah kebingungan sang kembaran, Yoongi justru tidak segan tertawa keras membuat Taehyung menatapnya bersungut-sungut.

"Ck, kau ini bukannya membantu malah menertawakanku. Menyebalkan sekali!"

"Tae, kau benar-benar lupa?"

"Apa sih, memangnya aku lupa apa?" tanya Taehyung sambil terus berjalan ke sana kemari mengelilingi seisi kamarnya guna mencari buku matematikanya yang hilang entah kemana.

"Lusa, kau kan meminjamkan bukumu itu pada Hana."

Taehyung terdiam. Seketika dia tepuk jidat, benar-benar lupa kalau Hana, teman sekelasnya itu meminjamnya karena ketinggalan menulis materi. Astaga, kenapa Taehyung jadi pikun begini?

"Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi, Yoon?" Taehyung merengek memasang muka sedih, kecewa, dan lelah menjadi satu.

"Aku tadi sudah mencoba tapi kau menghiraukanku."

Wajah Taehyung sudah sangat masam. Bagaimana tidak, menatap kamarnya yang selalu dia jaga kerapiannya kini berantakan karena ulahnya sendiri. Mencari dengan tergesa dan tidak sabaran lalu menyesal setelahnya. Ya, begitulah Taehyung dengan segala tingkah ajaibnya.

"Sudah tidak usah menyesal begitu, bereskan saja nanti sepulang sekolah, aku akan membantumu."

Taehyung yang mendengar hanya mampu menghela napasnya. Yoongi benar, daripada memikirkan kamar dengan segala kekacauannya lebih baik dia pergi ke ruang makan.

"Ah sudahlah, aku jadi pusing melihat kamarku sendiri. Ayo, kita sarapan! Aku tidak mau telat nanti." Taehyung menenteng tas di pundaknya dan mengajak Yoongi sarapan. Namun, kakaknya justru menolak.

"Kau saja, aku menunggu di depan."

Yoongi melangkah keluar dari kamar Taehyung dan memang berniat menunggu di ruang depan saja. Tapi adiknya itu tidak akan membiarkannya melakukan hal itu lagi.

"Tidak-tidak. Kali ini kau harus ikut sarapan denganku, titik!"

Taehyung menarik lengan sang kakak, membawanya menuju ke ruang makan. Dengan langkah berat karena Yoongi yang selalu ingin melepaskan diri, Taehyung terus menariknya sampai berhasil walau dengan menguras hampir setengah tenaga yang dimilikinya.

Love Myself [MYG] ✔Where stories live. Discover now