Hurt 03

3.7K 383 33
                                    

Keesokan harinya, Yoongi pergi ke kantin sekolah. Niatnya ingin mengisi perut kosongnya, Yoongi malah berakhir di ruang kesehatan sekolah setelah memakan kurang dari setengah paket menu makan yang dipesannya.

Tiba-tiba saja perutnya terasa sangat sakit. Yoongi tidak tahu kenapa itu bisa terjadi, Yoongi bahkan mengira ada yang tidak beres dengan makanannya. Namun saat melihat teman-temannya yang lain makan dengan lahap dan tidak terjadi apa-apa barulah Yoongi sadar jika masalahnya terdapat pada dirinya. Karena semakin dibiarkan perutnya juga semakin sakit akhirnya Yoongi memutuskan pergi ke ruang kesehatan.

"Apa perutmu masih sakit?" tanya seorang dokter yang menyodorkan segelas air mineral kepada Yoongi.

"Sudah lebik baik dari yang sebelumnya." jawab Yoongi lalu mendekatkan gelas yang digenggamnya ke mulut.

"Baguslah. Lain kali jangan sampai terlambat makan!"

Beberapa waktu lalu, dokter bilang asam lambungnya naik, dipicu gara-gara Yoongi yang terlambat makan. Ya, seperti yang Yoongi ingat, kemarin dia belum mengisi perutnya sama sekali setelah pulang dari sekolah. Ditambah sakit kepala yang membuatnya malas bangun dari tempat tidurnya tercinta. Lebih parahnya lagi tidak ada yang mengetuk pintu kamarnya untuk sekadar mengingatkannya makan malam. Miris.

Taehyung? Yoongi bahkan baru dengar tadi pagi kalau kembarannya itu kambuh lagi dan sudah pasti Taehyung tidak bisa mengingatkannya untuk makan seperti hari-hari biasanya. Bahkan hari ini adiknya ijin tidak masuk sekolah karena ayah dan ibu melarangnya disaat Taehyung sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

"Apa aku boleh kembali ke kelas sekarang?" tanya Yoongi, mata sipitnya menatap sang dokter yang tengah membolak-balik lembaran kertas, mengecek daftar obat mana yang harus ditambah atau mungkin diganti karena sudah habis masa berlakunya alias expired.

Dokter cantik ber-name tag Lee Soora itu menatap Yoongi sekilas. "Boleh, kalau kau memang sudah merasa baikan."

Yoongi mengangguk, seketika dia turun dari brankar tempatnya duduk tadi. "Kalau begitu aku permisi dan terima kasih."

Yoongi mendapatkan seulas senyuman dari dokter Soora yang kembali mengingatkannya untuk tidak terlambat makan lagi juga meminta Yoongi untuk menjaga kesehatan tubuhnya sendiri. Pemuda berkulit pucat itu hanya mengangguk, namun tidak tahu pasti akankah dia benar-benar menuruti nasihatnya atau tidak sama sekali.

Yoongi menghirup udara dalam-dalam saat baru saja dia keluar dari ruang kesehatan. Kedua matanya menyipit sekilas lalu perlahan dia menghela nafasnya. Yoongi berjalan menuju ke kelasnya, namun saat tengah melewati kamar mandi seorang siswa menghalangi jalannya. Tanpa diduga siswa tersebut menarik Yoongi masuk ke dalam toilet lalu mengunci pintunya. Yoongi baru sadar jika di sana tidak hanya ada dirinya dan siswa tadi, melainkan ada dua siswa lainnya yang tengah menunggu kedatangannya.

"Hai, Yoon! Lama tidak bermain denganku ya?" Seorang siswa berkulit putih dengan wajah bulenya tengah tersenyum smirk menyapa Yoongi.

Yoongi hanya mendelik dan menatap balik kedua mata pemuda di hadapannya itu. "Aku tidak punya waktu untuk bermain-main dengan orang sepertimu." katanya datar.

Yoongi berbalik hendak meraih kunci yang masih tertancap di pintu. Tapi sayang dia kalah cepat. Mereka benar-benar tidak membiarkannya pergi begitu mudah ketika kunci itu sudah berada di tangan siswa yang tadi membawanya ke dalam kamar mandi.

"Ups, kurang cepat sedikit, Yoon." mereka bertiga terkekeh membuat Yoongi mendengus samar.

"Berikan kuncinya padaku!" Sebenarnya Yoongi terlihat santai-santai saja, namun nada bicaranya terdengar tegas.

Love Myself [MYG] ✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu