51. Berjuang (Lagi)

8K 353 1
                                    

"Aku suka hujan, tapi aku tidak suka petir. Sama seperti aku menyukai wajah tenangmu, tapi tidak menyukai ucapan kasarmu."

***

Hujan sudah reda, hanya menyisakan genangan-genangan air dijalanan. Senja turun dari motor Renaldi, perempuan itu melepas jaket dan ia berikan lagi pada Renaldi.

"Makasih, ya, Ren," kata Senja.

"Senja," panggil seorang cowok yang keluar dari dalam rumah. Vero.

Senja menoleh menatap kakanya. "Kak, tadi aku—"

"Masuk," ujar Vero dengan wajah datarnya.

"Iya kak, Renaldi, makasih ya." Senja kembali berbicara pada Renaldi.

"Masuk Senja!" ucap Vero lagi. Membuat Senja langsung menurut. Dan segera masuk kedalam rumah

Vero mendekat kearah Renaldi. Tatapannya masih sama, datar. Sedangkan Renaldi terlihat gugup. "Sejak kapan lo kenal sama adik gue?" tanya Vero.

"Gue pulang dulu ya, Bang," pamit Renaldi.

Vero menepuk pundak Renaldi. "Jangan pernah lo macem-macem ke adik gue. Gue bakal cari lo kemanapun kalo itu terjadi."

****

Senja masuk kedalam rumahnya. Ada perasaan bingung, kenapa Vero seperti mengenali seorang Renaldi Adhitama? Ah, tapi tidak terlalu penting baginya. Vero dulu punya banyak sekali teman. Bahkan Senja pun tidak bisa menghafal teman-teman kakak nya yang sering ia jumpai.

Senja masuk kedalam kamar yang dibuat khusus Vero untuknya. Kamar dengan nuansa warna kesukaannya dan boneka-boneka lucu dipenuhi disana. Tapi mata Senja menangkap kotak baby blue yang ada dilemari kacanya. Lalu dia mengambil kotak itu, Senja duduk di sofa yang menghadap kearah Televisi dikamar nya.

Senja mulai membuka kotaknya. Kotak yang berisi boneka-boneka lucu yang sangat membuatnya senang jika melihatnya. Apalagi! Boneka ini bukan hanya satu. Tapi beragam bentuk dengan warna yang sama. Warna baby blue. Senja mengambil secarik kertas yang tertimbun banyak nya boneka. Sama seperti saat pertama ia dapatkan kotak ini. Kertas itu tertimbun diantara banyaknya boneka.

Aku, bukanlah orang yang bisa mengucapkan banyak kata-kata. Aku hanya lelaki berdarah dingin yang ingin mengenal cinta. Dan aku merasakan bagaimana cinta itu ketika aku bertemu denganmu, aku bahagia bersamamu.

Aku memang bukan laki-laki romantis yang bisa memberikan apa yang biasa perempuan mau, aku hanya memberi apa yang menurutku itu bagus untukmu, masalah kamu terima atau tidak, aku tidak peduli, yang penting aku berusaha berfikir untuk bisa memberikan sebuah hadiah sederhana yang akan sangat berarti bagimu.

Happy Birthday my girlfriend♡
Angkasa sayang Senja.

Ttd

Angkasa Anugrah

Satu tetes air mata terjatuh. Senja sangat rindu saat-saat pertama kalinya ia diberikan hadiah ini. Tidak ada yang ia lupakan, kenangan bersama Angkasa terus ada dipikirannya. Rasa ingin memeluk cowok itu terus ingin ada.

"Senja," panggilan suara berat itu membuyarkan lamunan Senja. Senja melihat kearah pintu. Vero membuka pintu kamarnya.

Vero masuk kedalam, lalu dia duduk disamping adiknya. "Kamu kok belum ganti baju? Nanti masuk angin."

Angkasa [END] ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz