36. 3 Hari (300juta Tahun)

7.4K 398 11
                                    

Aku akan menunggu sampai kapanpun hari itu tiba

Sampai kamu hanya jatuh sejatuh-jatuhnya dalam pelukku

Karena aku cuma mau kamu

Senja

****

Angkasa yang ia tunggu belum juga datang sampai sat ini, padahal biasanya  Angkasa pagi-pagi sekali sudah ada didepan rumahnya. Tapi kini belum juga ada tanda-tanda  cowok itu datang. Senja juga sudah menelfon Angkasa, tapi handphone nya tidak aktif. Kadang Senja selalu tidak dapat kabar dari Angkasa, tapi dia tidak pernah sekhawatir ini, hati nya sangat tidak tenang, jantungnya selalu berdegub sangat kencang.


Senja membuka handphonenya. Chat-chat yang ia kirim kesemua teman-teman Angkasa juga belum dibalas, hampir semua handphone mereka tidak aktif membuat Senja cemas. Otaknya selalu terbayang wajah Angkasa. Hatinya selalu mengingat cowok itu, dengan cepat Senja mengambil tas nya. Lalu dia keluar dari kamarnya.

Senja memesan taksi online. Bukan untuk menuju sekolah, melainkan menuju basecamp The Blaze. Senja masuk kedalam taksi itu, perasaan cemas masih ada didalam dirinya. Otaknya selalu terbayang wajah Angkasa. Hatinya selalu menyebut nama Angkasa. Sampai akhirnya dia sampai dimana tempat yang ingin ia tuju. Senja segera keluar dari taksi. Memberikan beberapa lembar uang kepada sopirnya, lalu ia berlari menuju basecamp The Blaze.

Senja masuk kedalam, melihat kanan dan kiri, didalam sini sama sekali seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tidak ada suara apapun selain suara angin yang berlalu. Senja berlarian mengelilingi gedung yang besar ini, tapi tidak ada satupun orang yang bisa ia temui. Disana hanya ada sampah bekas makanan yang berserakan. Senja menjadi lebih cemas dari sebelumnya, gedung ini biasanya 24jam selalu ramai. Tidak pernah sesepi ini.

Senja semakin lebih cemas  lagi dengan keadaan ini. Lalu dia berfikir keras. Salah satu ide nya adalah ke rumah Angkasa! Senja pun langsung pergi meninggalkan gedung itu.

Perempuan itu nekat datang ke rumah Angkasa, dia tak tanggung-tanggung untuk mencari laki-lakinya. Dia khawatir, begitu mengkhawatirkan Angkasa.

Senja menekan bel rumah Angkasa, tidak lama seorang satpam keluar dan membukakan gerbang.

Satpam itu melihat Senja dari atas sampai bawah, "Non ini pacarnya Angkasa yang waktu itu pernah dibawa  kesini kan?" tanya satpam itu.

"Iya Pak. Saya mau nyari Angkasa," balas Senja. "Angkasa nya ada?" tanya Ssnja.

"Waduh. Den Angkasa kan jarang pulang kerumah, paling kalo pulang cuma ngambil baju." jawab satpam itu.

"Yahhh gitu ya." Senja sedikit merasa  kecewa.

"Tapi, Non. Maaf sebelumnya, tadi saya denger tadi bapak ngobrol sama den Andreas, Den Angkasa itu ditangkep karena balapan liar," ucap satpam itu.

"HAH? yang bener?" balas Senja tak percaya. "Jadi Angkasa sekarang lagi dikantor polisi?"

"Ya mungkin. Soalnya saya cuma denger itu aja non, kalo den Angkasa dimana saya gatau."

"Ohh gitu, yaudah makasi ya pak, bapak ganteng!" ujar Senja lalu cewek  itu berlari.

Satpam itu tersenyum, "waduh. Pertama kalinya saya dibilang ganteng." ucapnya.

****

"Angkasaaa kenapaa kamu bisa di tangkep polisi?" tanya Senja heboh. Ketika cewek itu sudah bertemu dengan Angkasa. Dan mereka duduk di ruang jenguk, wajah Senja begitu sangat khawatir.

Angkasa [END] ✓Where stories live. Discover now