17. Ingkar

11K 591 4
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Cobalah jadi aku, agar kamu
Mengerti bagaimana perasaanku.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Senja kini sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Dia sedang menunggu Angkasa yang kemarin sudah berjanji akan mengajaknya keluar pagi ini. Tapi, dari tadi Angkasa tidak kunjung datang. Senja yang tidak punya nomor Angkasa, membuat nya sulit menghubungi Angkasa. Hubungan Senja sudah sejauh ini dengan Angkasa, tapi dia masih belum memiliki nomornya?

Senja bingung sendiri, sesekali ia duduk di pinggiran kasur. Lalu dia mondar-mandir lagi. Gadis itu sudah sangat cantik, walaupun hanya memakai celana jeans berwarna hitam, dengan baju polos berwarna baby blue, kalung liontin berhuruf S dilehernya. Begitu sangat menarik, tampilannya memang lah sederhana, tapi dia terlihat begitu cantik dan manis.

"Oh iya! Jangan-jangan Angkasa jemput ke rumah..." pikir Senja. Dia ingat, Angkasa memang tahu dia ada disana. Pasti dia jemput disana.

Angkasa tadi malam memang mengantarkan Senja ke rumah kedua Senja itu. Tapi Senja takut orang tuanya kembali bertengkar. Takut ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi disini. Membuatnya terpaksa pulang lagi ke rumah nya ini.

Senja langsung mengambil sling bag nya yang ia taruh didalam meja belajarnya. Senja menaruh handphone dan barang-barang lain yang selalu ia bawa, Senja keluar dari kamarnya, dia menutup pintu kamar itu dan langsung turun ke bawah dengan langkah yang cepat.

"Senja? Mau kemana kamu?" ujar seseorang. Senja menoleh kearah lelaki paruhbaya yang kini tengah duduk di ruang tamu dengan tampilan orang kantoran itu. Pastinya Dery—Papa Senja akan berangkat ke kantor.

 "Sejak kapan Papa ngurusin urusan aku?" balas Senja. Lalu dia langsung pergi dari sana.

Senja sudah memesan taksi online sebelumnya. Taksi itu sudah ada didepan rumah Senja, Senja langsung masuk kedalam mobil itu.

"Sesuai maps, kan, mbak?” ucap sopir itu.

Senja mengangguk cepat. "Iya, Mas."

Lalu mobil itu berjalan menyusuri jalanan yang ramai lancar, Senja melihat—jendela mobil. Dia melihat banyak gedung dan toko-toko di pinggiran jalan. Lalu dengan cepat Senja melihat seseorang yang ia kenali, Senja memicingkan matanya memastikan apa itu orang yang benar?

Angkasa [END] ✓Where stories live. Discover now