23. Ancaman

9.5K 504 3
                                    

Yang hilang karna dianggap pengecut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang hilang karna dianggap pengecut

Akan datang dengan seribu ancaman

Renaldi

***

Senja masuk kedalam kelasnya. Seperti biasanya, senyuman lebar yang selalu terlihat di wajah cantiknya.

"Hai kalian!" sapa Senja kepada kedua temannya yang sudah lebih dulu didalam kelas. "Lagi pada ngobrol apaan nih? Seru banget kayaknya."

"Ngobrolin cowok. Biasa nih si Mega." balas Farah.

Senja duduk ditengah-tengah bangku diantara kedua sahabatnya. "Kamu lagi suka sama siapa, nih, Ga?"

"Lo percaya aja, sih, sama si Farah!" ujar Mega dengan raut wajah kesalnya, lalu dia menatap Senja. "Eh, tapi gimana hubungan lo sama Angkasa? Masih gitu-gitu aja?"

"Nggak gitu-gitu aja dong! Ada yang beda!" jawab Senja senang. "Beberapa hari ini. Aku sama Angkasa makin deket. Aku pokoknya deket banget, deh, jadi nambah seneng!" ujar Senja yang memang dilihat dari raut wajahnya sangat gembira.

"Eh, iya juga ya? Lo bisa kepuncak bareng anak-anak The Blaze. Gimana caranya? Lo berani gitu?" tanya Mega. Karena dia tau dari postingan Instagram anak-anak The Blaze yang jalan-jalan kepuncak. Dan ternyata di sana ada sahabatnya. "Banyak sih yang mau ada diantara cowok-cowok ganteng itu. Tapi kan mereka gal berani deket, takut. Bisa-bisa mati!" ucap nya.

"Bisa lah, kan leader nya yang ngajak. Berani kok aku. Anak-anak The Blaze tampangnya emang sih serem-serem. Tapi mereka seru dan asik banget! Aku suka kalo ikut ngumpul sama mereka," ucap Senja.

"So? Gabung di The Blaze apa nggak sih? Gue bingung deh, dari mulai berdirinya The Blaze. Gue udah jadi penggemar The Blaze tau, gak! Tapi gue gak pernah liat tuh cewek ada di perkumpulan para The Blaze," ucap Farah bingung. "Dan cewek pertama yang gue liat itu yah elo. Lo pake santet apa gimana, sih, Ja?"

"Iya-iya bener. Lo punya nyali berapa sih bisa berani deket-deket mereka?" tanya Mega yang ikut penasaran.

Senja menghela nafasnya. "Kalian pasti mikirnya. Geng motor itu jahat? Ganas? Mematikan? Iyakan?!" ucap Senja. Lalu kedua temannya mengangguk. "Padahal nggak! Mereka bakal nyelakain orang sama yang gak tau apa-apa. Tapi kalo kalian ngusik mereka. Mereka pasti nggak mau tinggal diemlah."

"Gimana bisa lo tau tentang mereka? Lo kan baru kenal mereka? Gak kayak kita berdua yang selalu stalking ig mereka dari dulu," balas Mega.

"Sebenernya aku gak mau cerita. Ya, tapi gapapa deh," ucap Senja. "Kakak aku dulu itu juga anak geng motor. Aku juga sering ikut kakak aku kumpul sama temen-temen geng motornya. Waktu pas aku kelas sepuluh. Aku juga kan belum terlalu deket sama kalian."

"Dari situ aku tau. Kalo semua anak gengbmotor gak cuma ngelakuin hal-hal negatif kayak ngebunuh orang atau sebagainya. Mereka itu ada yang bercanda, ngobrol, saling curhat, bahkan belajar bareng. Dan menurut aku. Kehangatan dan kebersamaan mereka itu melebihi apapun. Belum pernah aku nemuin hubungan teman rasa keluarga banget kaya mereka," ujar Senja.

Angkasa [END] ✓Where stories live. Discover now