XXII - Ayah.

4K 603 49
                                    

{!Part kali ini dari sudut pandang taehyung!}

"Kenangan terakhir yang ku punya tentang orang itu adalah saat dia mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenangan terakhir yang ku punya tentang orang itu adalah saat dia mati."

'Ayah'

"bagiku itu adalah kata asing yang abstrak dan tidak terbayangkan olehku."

"Orang tua, meskipun ada, mereka tidak memiliki arti lebih dari sekedar orang yang membuat ku ada."

"Ibu yang sakit dan shock akibat ayah yang tiba tiba membawa selingkuhan dan anak haramnya kerumah lalu menjadi sakit sakitan dan kewarasannya terganggu."

"Tidak ada seorangpun yang peduli pada wanita hampir mati. Mereka sibuk menjilat simpanan duke yang dicintai."

"Aku hanya menatap jiji orang orang bermuka tebal dari tempat duduk ku. Berkerumun seperti lalat yang bertemu sampah, tidak ada yang lebih memuakan dari pada ini."

"aku yang masih berumur enam belas tahun itu semakin tidak terlihat seakan aku sudah mati. Lalu tidak lama, ibu benar benar mati karena penyakitnya."

"Dan di ulang tahun duke saat itu, aku membantai kediaman duke dengan pedang yang ku asah sejak lama."

"Bau anyir darah dari tempat itu bahkan tercium dari luar karena banyaknya orang yang mati di tanganku."

"Lalu di saat umurku menginjak kedewasaan aku menduduki tahtanya."

***

Taehyung menatap putri manisnya yang sedang tertidur di sampingnya. Dia tersenyum miring.

Tangannya bergerak memainkan pipi Yn. "Melihatnya mengerutkan dahinya karena terganggu itu hal yang seru."

"Sejak kapan dia jadi sebesar ini? Aku jadi teringat saat aku ingin menikamnya dengan pisau dulu." Taehyung kembali menepuk nepuk pelan pipi putrinya.

"Tersenyum saat hampir mati itu perlu diberi apresiasi."

"Ayah?" Taehyung sedikit terkejut melihat Yn yang membuka matanya tiba tiba.

"Sudah bangun?" Sang ayah bertanya dengan tangannya yang berpindah mengelus kepala putrinya.

Mengangguk singkat, dia menjawab "Selamat pagi." Nona manis itu mengusap matanya, lalu tersenyum.

"Ya."

"Bahkan sekarang aku sudah terbiasa dengan ucapan selamat paginya."

"Hal hal kecil yang dia lakukan saat mengusap mata atau menguap setelahnya aku juga sudah terbiasa dengan itu."

"Kau masih mengantuk?" Taehyung bertanya lagi. Yn menggeleng cepat lalu membuka matanya lebar lebar.

"Dia masih mengantuk tapi berusaha untuk bangun karena takut aku katai?" Taehyung tersenyum miring.

My emperor [jungkook X You]Where stories live. Discover now