LIII - Teman lama

1.2K 203 47
                                    

"Apakah aku sudah cukup tampan?" Putra mahkota bergerak gelisah di depan cermin besar, jemarinya sibuk merapikan setiap sudut tubuhnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah aku sudah cukup tampan?" Putra mahkota bergerak gelisah di depan cermin besar, jemarinya sibuk merapikan setiap sudut tubuhnya.

Sedangkan yang satunya menatap malas, Jimin bergumam sebagai jawaban. "Kau mau kemana sampai menyamar menjadi rakyat jelata begitu?"

"Aku ingin bertemu dengan Yn." Jungkook melirik Jimin sesaat sebelum pandangannya kembali pada cermin.

"Dengan pakaian seperti itu? Kau serius?!"

Menghela napas pelan "Aku akan membawanya ke sana, sudah pasti aku harus menyamar kan?"

Satu alis Jimin terangkat "Oh, kau yakin?" Dirasa paham akan ucapan Jungkook sebelumnya.

Jeda sesaat sampai Jungkook bersuara "Tentu, aku sudah menunggu hal ini sejak lama."

♕..';☾°.⋆.◦:.♔


"Sebenarnya dia akan mengajakku kemana sampai harus menyamar segala? Seharusnya ini sudah cukup kan? Aku bahkan sampai memakai rambut palsu segala."

Gadis manis menatap bayangannya di cermin dengan heran, tidak terbiasa dengan rambut palsu berwarna hitam sebahu itu.

Sedangkan pelayan Wen yang sedari tadi membantu mendandani hanya terkekeh kecil "Nikmati waktu kencan kalian ya nona." Bisik nya.

"Kencan apa! Ayo kita turun, sepertinya yang mulia sudah sampai di bawah." Yn berjalan cepat meninggalkan pelayan Wen, samar samar terlihat semburan merah di pipi membuat pelayan Wen semakin terkekeh.

"Nona kami sudah besar."

.

"Oh beruntung lah ayah sedang tidak ada di kediaman, kalau tidak mungkin pertanyaan akan membanjiri ku." Memikirkan hal itu saja sudah membuat sang gadis menghela napas berat.

sesampainya di depan mansion Jungkook menyambutnya dengan senyuman tipis "Sudah siap nona?"

"Yang mulia, sebenarnya kita akan pergi kemana? Bahkan tidak membawa pengawal satupun."

"Tenanglah kau akan tahu nanti." Tangannya ia ulurkan, menggenggam jemari sang gadis untuk membantunya naik keatas kuda hitam.

"Aku bisa membawa kuda ku sendiri, yang mulia."

Jungkook menggeleng pelan "Lebih aman jika kau bersama ku, nona." Senyuman miringnya terlihat, bersamaan dirinya yang ikut menaiki kuda hitam "Peluk aku supaya kau tidak terjatuh."

Kuda hitam itu melaju perlahan, menyelusuri sudut ibu kota, tak lama sampai mereka berhenti sejenak di depan toko roti yang familiar.

Pangeran bilang bahwa sang putri harus menunggunya sebentar di atas kuda, sedangkan ia masuk untuk membeli beberapa bungkus roti.

Lalu mereka kembali melaju, kali ini lumayan cepat karena melewati pedesaan di sudut ibu kota, Padang rumput yang indah membentang luas, di pinggirnya terdapat kandang sapi dan domba.

My emperor [jungkook X You]Where stories live. Discover now