XLVIII - Evylien De Legios

1.3K 286 42
                                    

[play musiknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[play musiknya... Just vibe]

"Lepaskan!" Sang putri berusaha melepas dekapan erat sang ayah, ia tahu betul bahwa sosok dihadapannya tengah menangis dari bahu yang bergetar hebat.

Sedangkan kulit memanas, napas memburu dan pandangan buram Taehyung, ia tahan. Berusaha sekuat tenaga untuk tetap sadar dan mendekap erat tubuh putrinya seakan ia tidak akan pernah bisa memeluknya kembali.

"Maafkan papa..." Suara Taehyung terdengar sangat lirih. Hati gadis manis terasa teriris, ia masih kesal dengan semua tindakan sang ayah.

Tangan mengepal kuat, sedangkan tatapan berubah sinis "Lepaskan saya!" Suara Gadis manis meninggi. Taehyung tersentak, ia melepaskan dekapannya, menatap balik sang buah hati.

"Yn... Papa minta maaf." Ucap Taehyung lagi.

Jemari Taehyung mencoba menggapai pipi gadis dihadapannya namun segera di tepis keras keras. Yn tersenyum miring. "Papa? Memangnya anda masih papa saya?"

Mendengar kata menusuk terlontar dari bibir ranum yang sebelumnya selalu tersenyum cerah padanya, membuat hati Taehyung semakin sakit. Rasa sesak di dada yang selalu ia tahan sejak dulu semakin menjadi.

Sejak awal, ini memang kesalahan terbesar di hidup Taehyung. Kenyataan bahwa ia tidak mampu menjaga semua orang yang ia cintai di hidupnya. Sang Ibu yang mati dengan dendam pada suaminya, atau sang Istri yang menghembuskan napas terakhirnya di saat ia berada di medan perang, dan sekarang Sang buah hati yang pergi sebab ke egoisannya.

Semua memang kesalahan Taehyung.

Tapi bolehkan Taehyung bersikap egois sekali lagi? Ia ingin sekali lagi melihat sang putri cantiknya berlarian di antara bunga, ia ingin sekali lagi mendengar suara manis yang berkata malu malu saat menginginkan sesuatu, dan ia ingin sekali lagi saling bercerita di tengah malam sampai terlelap. Kenangan kecil yang membekas di hati itu, Bolehkah ia rasakan kembali?

"Anda yang meminta saya pergi, lalu mengapa sekarang anda berada di sini?!" Yn kembali bersuara, ia menatap Taehyung tidak suka.

"Kau salah Yn... Papa tidak bermaksud seperti itu... Kembalilah." Tangan Taehyung kembali terangkat, ia ingin sekali menyentuh sang gadis manis, tapi lagi lagi gadis itu menjauhkan tubuhnya selangkah kebelakang.

"Berhenti bilang papa! Selama ini anda kemana saja?! Apa sekarang anda baru menyadari bahwa kata kata yang anda ucapkan itu menyakiti saya?!" Yn menggigit bibirnya kasar, berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis.

"Seenaknya mengusir lalu dengan tidak tahu malu anda datang dan menyuruh saya kembali? Anda pikir saya ini apa? Mainan anda? Ahh... Sejak awal anda memang menganggap saya itu kan?" Yn melanjutkan ucapannya.

"Tidak ak-" Kalimat tergantung, Kepala Taehyung semakin berdenyut. Tetesan darah segar jatuh mengotori baju yang ia kenakan; ia mimisan. Punggung tangan bergerak cepat menutup saluran hidung, berharap darah tidak mengalir lebih banyak, Pandangannya semakin memburam, ia sudah pada batasnya. Melirik sesaat raut wajah terkejut sang buah hati sebelum pada akhirnya ia jatuh tidak sadarkan diri.

My emperor [jungkook X You]Where stories live. Discover now