Telah bersemayam namamu di jantung aksara cinta
memenuhi setiap rongga dada, melegahkan paru-paru yang pernah tersayat luka akibat cinta yang patah
kau menelusuk lebih dalam ke dasar hati yang hampir mati terenggas kecewa
Meredamkan segala amarah akan kesumat yang berhiyanat
hadirmu membuka suasana baru di setiap jengkal literasiku
memaksa aorta menjadikanmu asupan cinta yang terus mengalir di dalam sendi-sendi nadiku
Kehadiranmu tak terbantahkan oleh waktu, sebagai terkaan jahil intuisiku
Kau benar-benar mendiami sekaligus menguasai titik lemahku
Aku sadari itu, namun pesonamu telah butakan akalku
Menetaplah sesukamu, kau sudah punya adil atas seluruh hatiku
karena mu, kopi pahit di depan senja tak lagi aku sesapi sebagai pelampiasan pilunya patah hati
karena mu juga, aku beranjak dari ruang kekosongan yang sunyi
Sebagai bagian dari hati, kau telah memberi warna yang menghangatkan
Kini mencintaimu adalah kebahagian yang tak terbantahkan
Tertulis, 29 Juli 2019
YOU ARE READING
Tulisan Tangan
PoetrySemoga Kalian Bisa Merasakan Eksitensi dari Tulisan Ini : Ternyamankan Ataupun Merasa Semakin Terpatahkan, Itu saya Kembalikan Lagi Ke Pada Kalian Para Pembaca. Terima Kasih