Kita punya cerita

5 0 0
                                    

Kita Punya Cerita, Berupa Bagaimana Awal Kita Berjumpa

Waktu itu, Kau Sedang Tergesah-gesah Menuju Perjalanan, dan Tak sengaja Pula Aku Melihat mu Dari Kejauhan

Tampak Merona Wajah mu di Bawah Teriknya Matahari pada Siang Hari Itu, Awal yang Membuat Degup di Dalam Dadaku Berdetak Tak Seperti Biasanya..

namun aku lupa ternyata pada saat itu

Kau Nampak sedikit Menitihkan Air Mata, dengan langkah kaki mu yang tak biasa, sepertinya kau ingin segera pergi dari dunia yang telah membuat Hujan di bawah pelipismu

Waktu yang tidak tepat, untuk aku datang lalu meminta tanda perkenalan, akhirnya aku biarkan kau pergi begitu saja, dengan sejuta tanya di dalam benakku serta kegamangan yang membuat pulang ku menyesali karena tidak menyapamu..

Hari berganti, kau masih merotasi di dalam fikiranku, bahwa benar kau telah terpahat di dalam inti jiwaku.

Tuhan pandai membuat skenario pertemuan, Tak biasanya aku menyukai Kopi, namun pada hari itu, aku ingin sekali menyicipi rasa pahit dari biji-bijian yang menghantarkan harum ( kopi memang pandai membuat kamuflase ).

di deretan paling ujung, di meja yang begitu lapang, ada yang lagi sendiri dalam keadaan begitu kelam. pertemuan kedua dengan tak terduga serta dalam keadaan yang sama, yaitu kau masih terlihat berdarah atas luka yang di sengaja..

Kopi yang aku pesan, telah di hidangkan, namun pandangan ku tetap saja tertuju ke arahmu, rasanya ingin menyudahi kegagalan yang pernah terjadi di hari-hari yang lalu, ingin menyapamu dengan segera, bertanya dengan kelantangan yang luar biasa, kata-kata telah tersusun rapi sejak jauh-jauh hari, namun setelah aku mengumpulkan tekad dan ingin menyapamu kau malah beranjak lalu melangkah pergi dengan perasaan dingin yang membuatku kembali urung diri untuk bisa berkenalan denganmu..

rencana tuhan yang begitu indah untukku, namun tidak untukmu.. 

kopi yang aku pesan tercicipi dengan rasa pahit yang menyesakkan

Setelah hari itu hilang pertemuan dan hampir pula runtuhnya harapan..

Kini kau hanya menjadi benih di jasadku, entah kapan ia akan tumbuh dan berbunga

Aku masih menunggu akan pertemuan ketiga, ke empat, ke lima dan seterusnya, sampai pada akhirnya aku bisa menyelesaikan tentang perihal rasa ini dengan bijak sana..

ini pertemuan KITA sebelum kita benar-benar BAHAGIA..

Tertulis, 04 Oktober 2019


Tulisan TanganWhere stories live. Discover now