Bumi Yang Teraniaya Tak Lagi ada Pelukan Hangat Dari Manusia
Ringan Tangan Atas Segala Tindakan, Sembunyi Tangan Setelah Menghancurkan
Lautan Geram, Tuhan Menyuruh nya Sabar
Tak Terbayang kan, Betapa Merintihnya Alam
di Cekoki Dengan Berjuta-juta Keserakahan
di gunakan lalu di campakan Tanpa Ada Niat Untuk Memulihkan
Rumah-rumah mereka hilang, makanan mereka menyusut kehabisan
udara-udara segar berubah menjadi asap-asap hutan karena Pembukaan lahan
Lari Ke Perkampungan Bukannya di Beri Makan, Malah di Tangkap Lalu di Hantam
Lautan Menjadi Lahan Luas Untuk Kita Menampung SAMPAH
Kita Senggami Isinya Dengan Segala Cara
Meronta Karang Karena di Lukai, Menangis Ibu Ikan Karena Anak-anaknya
di Zolimi
Serakah Itu Ternyata Sudah Menjadi Darah Daging
Kita Mendominasi Rantai Makanan Dengan Cara Yang Curang
Mereka Hanya Menatap Dengan Mata Kosong
Mereka Mondar-mandir Tanpa Lagi Mengenal Tempat Tinggal
Kita Sebut Mereka Sebagai Binatang : Tak Perlu Berempati Maupun Kasihan
Kita Lupa : Tanpa Akal Derajat Kita Sama Seperti Mereka
07 Maret 2020
YOU ARE READING
Tulisan Tangan
PoetrySemoga Kalian Bisa Merasakan Eksitensi dari Tulisan Ini : Ternyamankan Ataupun Merasa Semakin Terpatahkan, Itu saya Kembalikan Lagi Ke Pada Kalian Para Pembaca. Terima Kasih
